Tuesday, March 31, 2009

PEMILU, KEPERCAYAAN, DAN HARAPAN…??


Tahun ini Bangsa Indonesia kembali akan menyelenggarakan sebuah helatan akbar, sebuah pemilihan umum yg juga sering kita sebut sebagai pesta demokrasi. Dimulai dengan pemilihan para wakil rakyat, dilanjutkan dengan pemilihan pucuk pimpinan Republik Indonesia. Pemilu kali ini akan menjadi yang ketiga pasca reformasi sekaligus menjadi kaca perbandingan sejauh mana tingkat kedewasaan politik yang telah dicapai dan sejauh mana cita-cita reformasi terwujud. Di satu sisi reformasi menghadirkan kebebasan dalam banyak bentuk. Kebebasan pers, kebebasan berbicara, menyampaikan pendapat dan kebebasan lainnya yang mungkin tak terbayang pada zaman orde baru. Namun disisi lain – di tatanan bawah, di kehidupan yang lebih nyata - reformasi menghadirkan banyak keluhan di masyarakat. Sehingga tidak sedikit yang merindukan kembali masa-masa orba yang terkesan lebih teratur, terkendali, dan yang paling penting dan lebih terasa bagi kebanyakan rakyat adalah harga-harga bahan dasar makanan pokok yang relative terjangkau dan jauh lebih murah dibanding harga-harga sekarang yang semakin melangit.

Mungkin bisa dikatakan bahwa pemilu Indonesia merupakan pesta demokrasi termahal, terheboh, dan paling menggairahkan. Dengan 44 partai politik yang berpartisipasi, puluhan ribu calon anggota legislative yang berjuang berebut mendapatkan kursi di parlemen, baik itu pusat maupun daerah tingkat I dan II, pemilu di negeri kita pantas disebut sebagai salah satu pemilu terakbar. Dan tentu saja biayanya juga akbar. Saya tidak bisa membayangkan berapa dana yang tersedot untuk pesta demokrasi ini, baik itu anggaran yang digelontorkan pemerintah sebagai penyelenggara, maupun dana yang dikeluarkan 44 partai peserta, ditambah dengan dana yang harus dikucurkan dari kantong-kantong pribadi puluhan ribu caleg yang bertarung. Mengingat berbagai penderitaan rakyat,musibah yang beruntun, dan banyaknya mereka yang masih terkatung-katung karena berbagai bencana alam yang menimpa negeri kita dalam beberapa tahun terakhir , saya hanya merasa bahwa triliunan rupiah yang tersedot untuk itu adalah sebuah harga yang pantas dipertanyakan.
Kita semua menginginkan perubahan, itu betul. Kita semua menginginkan perbaikan di segala bidang melalui pemilihan umum mendatang adalah tepat, namun menghamburkan biaya sebanyak-banyaknya demi sebuah hasil yang masih diragukan, adalah ironis. Saya tidak ingin bersikap apatis, namun bercermin kepada pemilu 2004 yg menghasilkan wakil-wakil rakyat yang amat sangat mengecewakan, saya tidak ingin harga yg begitu mahal kembali dikorbankan hanya untuk menelurkan tipe-tipe wakil rakyat yang sama. Kita sudah kenyang dengan ulah para wakil rakyat terhormat yang terlihat jelas hanya mementingkan perut sendiri dengan berbagai tingkah konyol dan bermacam muslihat demi mempertebal kantong mereka, tuntutan demi tuntutan kenaikan gaji, mendapatkan komisi ini itu, di samping gaji yang cukup besar (apalagi diukur dari pendapatan mayoritas bangsa ini) yg telah diberikan Negara – dan itu tentunya berasal dari rakyat – sementara tepat di depan hidung mereka rakyat yang seharusnya mereka perjuangkan menjerit kelaparan….semua itu, semakin menghilangkan kepercayaan rakyat terhadap wakil-wakil mereka di gedung DPR sana. Saya tidak ingin menafikan mereka yang betul-betul berjuang demi rakyat, namun sayangnya, jumlah mereka kalah jauh dibanding para wakil rakyat gadungan tadi, sehingga saya seringkali merasa kasihan karena mereka juga harus ikut terkena getah cacian dari rakyat.
Namun bagaimanapun tampaknya pemilu adalah sebuah keniscayaan dalam berdemokrasi. Karena untuk saat ini, itulah satu-satunya cara untuk membawa perubahan, mengumpulkan asa jutaan rakyat yang nyaris kehilangan kepercayaan akan kehidupan yang lebih baik.
Pemilu legislatif yang diadakan setiap 5 tahun sekali menjadi keharusan yang menunjukkan bahwa negara Indonesia adalah negara yang menganut asas demokrasi, dan bertumpu pada bentuk negara kesatuan RI, namun tak bisa dipungkiri juga amanah demokrasi yang mengharuskan pemilu yang langsung, umum, bebas dan rahasia tanpa kecurangan itu hanya menjadi isapan jempol belaka, bukti di lapangan tidak seperti apa yang diamanahkan.
Dan seiring dengan semakin dekatnya pemilu, harapan-harapan jutaan rakyat Indonesia seolah semakin berdengung keras, menghentak-hentak lantang lewat ribuan microfon di seluruh pelosok negeri, mengalir dari lidah-lidah para juru kampanye. Harapan-harapan tersebut disambut dengan janji-janji tentang Indonesia yang lebih baik, janji-janji tentang kehidupan yang lebih baik, dan janji-janji tentang pemerintahan yang berpihak kepada rakyat. Maka seperti pemilu-pemilu yang lalu, masa-masa kampanye adalah masa-masa tebar pesona dan janji.
Dan di sisi lain, berbagai manuver politik, baik yang dilakukan oleh partai-partai maupun calon-calon yang dielus dan diorbitkan untuk menjadi calon presiden mendatang semakin berwarna. Harian-harian nasional dipenuhi dengan berita-berita tentang setiap move-move politik yang semakin membingungkan. Telinga masyarakat menjadi amat familiar dengan kosa kata seperti koalisi, blok-blok politik maupun poros-poros yang dihembuskan dan kemudian beterbangan secara serampangan menuai berbagai analisa dan komentar-komentar di media massa.
Mulai dari blok S yang identik dengan SBY, blok M atau blok Megawati, blok J untuk Jusuf Kalla, lalu pada tingkat koalisi antar partai ada blok pembaharuan, kemudian muncul istilah segitiga emas yang dimunculkan Surya Dharma Ali dengan menyatukan 3 partai tua (Golkar, PDIP dan PPP), dan diikuti dengan munculnya istilah jembatan emas yang digagas oleh Partai Demokrat dan dilihat sebagai usaha untuk menyaingi segitiga emas yang terlebih dulu digagas.
Belum cukup sampai disini, setelah banyak nama yang muncul untuk maju pada pemilihan presiden mendatang, baik yang dicalonkan partai maupun yang maju sebagai calon independen, akhirnya mengerucut pada 3 nama, SBY, Mega dan JK. Sedangkan nama-nama lain walaupun masih bertahan seperti Prabowo diperkirakan tidak bisa bersaing dan justru lebih berpeluang apabila maju sebagai cawapres dari salah satu nama capres di atas. Nah, pada penentuan cawapres inipun kemudian zig zag politik parpol-parpol juga terlihat membingungkan. Jk yang ekseptabilitas nya cenderung meningkat setelah menyatakan kesediaannya untuk maju sebagai capres langsung disambut hangat oleh PKS, dan harian-harian nasional pun diramaikan oleh berita kemungkinan duet ideal antara JK dan Hidayat Nur Wahid. Sebuah paduan ideal antara jawa-non jawa dan nasionalis-islam. Namun tidak lama isu itu mental begitu JK menyambangi Megawati dan tercetus kemungkinan adanya koalisi gajah antara 2 parpol besar. Tidak lama, PKS merapat kembali kepada Demokrat dan muncul lagi bentuk pasangan ideal lain, SBY-HNW. Paduan antara militer-sipil dan nasionalis-islam. Dan setidaknya sampai saat ini duet ini terus digodok. Adapun koalisi antara Golkar dan PDIP untuk pemilihan presiden diperkirakan sulit terwujud mengingat keduanya sama-sama mengajukan calon presiden dan sulit dibayangkan salah satu dari Mega atau JK mau mengalah dan menjadi wakil bagi yang lain.
Semua manuver-manuver politik di atas tentunya belum ada yang memberikan kepastian, baik itu tentang koalisi partai, pembentukan blok-blok dan poros-poros politik antar parpol, maupun wacana tentang capres dan cawapres yang mendampinginya. Apalagi banyak parpol yang menegaskan bahwa keputusan final tentang koalisi dan pengajuan capres atau cawapres baru akan diambil setelah melihat hasil pemilu legislative nanti.
Apapun juga, akhirnya bagi kebanyakan rakyat awam, dan termasuk saya, semuanya serba membingungkan. Satu partai yang tadinya terlihat merapat ke partai lain tau-tau menyebrang dan merapat ke yang lain lagi, dalam tingkat capres cawapres juga seperti itu. Mungkin semua ini bagian dari kalkulasi politik yang harus dihitung untung ruginya, dan bagian dari penjajakan untuk melihat sejauh mana kecocokan program antara satu dengan yang lainnya. Mungkin bagi yang mengerti politik, semua ini terlihat menggairahkan, melahirkan analisa-analisa cerdas dalam membaca kalkulasi politik yang tergambar dari tiap maneuver yang dilakukan oleh tiap partai maupun capres dan cawapres. Namun bagi mereka yang tidak terlalu mengerti, sekali lagi, sangat membingungkan. Salah sendiri ya..?? siapa yang suruh mikirin..??..
Kembali kepada pemilu legislative yang sudah di depan mata, Jujur saja, dengan system yang ada sekarang saya pribadi meragukan pemilu ini akan mampu melahirkan wakil rakyat dalam arti yang sebenarnya. Wakil rakyat yang benar-benar berjuang untuk rakyat, berusaha mewujudkan janji-janji yang ditebar selama kampanye. Dan pada pemilu sekarang, dengan adanya peraturan baru yang menghapuskan sistem nomer urut dan digantikan dengan sistem suara terbanyak masing-masing caleg, maka tiap Caleg harus bekerja keras mengumpulkan suara sebanyak-banyaknya yang artinya tiap calon harus mengeruk saku lebih dalam!. Ditambah lagi kemudian dengan “pemerasan” yang dilakukan oleh calon pemilih terhadap caleg kalau ingin dipilih. Jadi, kalau dulu kita biasa mendengar money politic yang dilakukan oleh partai atau caleg tertentu, saat ini lebih berkembang dengan tuntutan money politik yang justru datang dari pemilih. Dan cilakanya, permainan “politik uang” juga tidak akan banyak menentukan kemenangan para caleg, karena masyarakat pemilih kita saat ini sudah relatif cerdas dalam menentukan pilihannya. Pemberian caleg dalam bentuk materi akan mereka terima dengan senang hati, namun pilihan mereka di bilik suara belum tentu kepada yang memberikan materi.
Sudah menjadi rahasia umum kemudian apabila mereka yang berhasil lolos ke Senayan kemudian menjadikan pengembalian dana kampanye sebagai prioritas utama dalam bekerja. Dan sudah menjadi rahasia umum pula apabila salah satu faktor yang menyebabkan Indonesia menjadi negara miskin karena adanya perilaku korupsi. Dan salah satu sumber korupsi terbesar, berasal dari lembaga legislatif.
Saya minta maaf apabila catatan kecil ini penuh dengan sikap pesimis dan jauh dari sikap “pemuda harapan bangsa” yang seyogyanya senantiasa optimis dalam menyongsong hari esok. Saya sudah berusaha mencoba optimis dan berfikir lebih positif ketika mencoba menggoreskan pena untuk catatan kecil ini, namun berbagai fakta menyedihkan dan sekaligus memuakkan tentang berbagai perilaku korupsi yang melibatkan para anggota dewan yang terhormat, semakin hari semakin menggerus kepercayaan yang sebenarnya masih ingin saya pertahankan.
Jadi kalaupun fenomena golput diprediksi akan cenderung meningkat dan kembali menjadi pemenang pada pemilu mendatang, saya rasa itu tidak terlepas dari hilangnya kepercayaan rakyat terhadap pemilu dan produk yang dihasilkan pemilu. Bahkan saya meragukan fatwa MUI tentang keharaman golput mempunyai efek yang besar dalam mengurangi angka golput. Karena pada kenyataannya, golput hanyalah akumulasi dari kekecewaan yang terus menumpuk setiap kali pemilu dilaksanakan dan melahirkan produk-produk yang tidak berubah bahkan cenderung semakin korup. Dan pada akhirnya, golongan “putih” hanyalah sebuah refleksi yang kemudian mengarah menjadi bentuk lain dari perlawanan rakyat menentang politik “hitam” yang seakan tertancap demikian dalamnya di kancah perpolitikan Indonesia.
Lalu, kalaupun ada yang kemudian bertanya apakah harapan sudah hilang sama sekali?? Saya akan menjawab : “dum vita est, spest est” bahwa selama kita hidup, harapan akan tetap ada. Tanpa harapan bagaimana mungkin kita berani menyatakan bahwa kita masih hidup?? Apalagi ketika kita berbicara tentang sebuah bangsa yang besar yang sayangnya sampai saat ini masih jauh dari sikap dan ciri-ciri sebagai “bangsa yang besar” .
Sehingga walaupun sulit, saya pribadi ingin mencoba mengais sisa-sisa harapan yang mudah-mudahan tersisa di puing kepercayaan yang telah ambruk, toh siapa tahu, (walaupun saya tidak berani untuk berharap) pemilu kali ini mampu menghadirkan mukjizat bagi negeri ini, bagi bangsa ini. Siapa tahu diantara 44 partai politik yang bertarung, diantara ribuan caleg yang “rebutan kursi” di senayan ada yang benar-benar jujur mewujudkan janji-janji yang beterbangan selama kampanye. Siapa tahu pemilu ini mampu menghadirkan sosok-sosok “wakil rakyat” bi ma’na-l-kalimah. Wakil rakyat yang benar-benar bejuang demi rakyat dan Negara, dan siapa tahu pemilu Presiden nanti mampu melahirkan sosok pemimpin yang mampu memerdekakan bangsa ini dari belenggu kemiskinan, kebodohan, dan mental-mental koruptor yang melilit jauh sampai ke pedalaman, pemimpin yang mampu membawa bangsa ini melaju kencang dan menjadikan perbedaan-perbedaan yang ada sebagai sebuah kekuatan yang menyatukan seluruh elemen bangsa…. saya harap ini bukan “harapan” KOSONG!!

Read More..

Fakta Unik Kebenaran Sejarah

Banyak fakta-fakta sejarah yang sengaja disembunyikan dari pengetahuan masyarakat luas. Mungkin karena adanya keburukan atau kejahatan yang dilakukan oleh penguasa pada masa lalu atau bisa juga untuk menyembunyikan konspirasi-konspirasi jahat untuk kepentingan-kepentingan politik dan ekonomi kelompok-kelompok tertentu. Atau barangkali karena ada kejadian yang memang tidak tercatat dengan baik. Selain itu terdapat juga fakta-fakta mengagumkan yang ada sepanjang sejarah dan bisa menambah pengetahuan kita.
Inilah fakta-fakta tersebut :
# Adanya manusia berwajah kera tak berekor yang mempunyai volume otak dua kali lebih besar dibandingkan dengan manusia berwajah kera tak berekor lainnya, dan mereka membuat perkakas untuk pertama kalinya sekitar 2 juta tahun yang lalu. Mereka terbagi dalam empat ras yang berbeda setelah 1 juta tahun kemudian dan salah satunya kemudian meninggalkan benua Afrika. Mereka kemudian dapat berbicara dengan bahasa sekitar 400.000 tahun yang lalu dan pada waktu itu mereka sudah tersebar di benua Afrika, Eropa dan Asia.


# Akhirnya sebuah kelompok besar orang Asia bermigrasi dari benua Asia ke Amerika, ketika benua Asia dan Amerika terhubung di bagian utaranya. Kemudian mereka tinggal di seluruh bagian utara dan selatan benua Amerika, yang mungkin dikenal sebagai bangsa Indian – penduduk asli Amerika yang salah disebutkan namanya oleh Columbus, karena Columbus mengira ia sudah sampai di India, sehingga ia menyebut mereka Indian atau orang-orang India.
# Patung raksasa Sphinx di Mesir diperkirakan dibangun sekitar tahun 8000 SM (Sebelum Masehi) oleh bangsa berkulit coklat gelap di Afrika utara, 4000 tahun sebelum munculnya peradaban di Mesir. Ukuran waktu dihitung berdasarkan kikisan air hujan pada patung batu tersebut. Cara ini adalah cara yang lebih akurat untuk mengukur usia patung batu tersebut.
# Daerah Brazil ditemukan lewat jalan laut sekitar tahun 531 SM atau bisa jadi sebelum masa itu oleh bangsa Phoenicians. Bangsa Phoenicians merupakan bangsa pertama yang berdagang melintasi samudera. Mereka tinggal di sekitar Lebanon (merupakan kota berbudaya pertama di dunia) dan mereka telah melintasi samudera Atlantik dari benua Afrika dan mengadakan kegiatan perdagangan dengan masyarakat lokal di sana selama bertahun-tahun. Masyarakat lokal tersebut benar-benar datang dengan berjalan kaki dari Cina bertahun-tahun sebelumnya.
# Cleopatra (69 sampai 30 SM), Ratu Mesir masih berusia 16 tahun tapi dikenal memiliki nafsu seks yang abnormal (maniak seks) dan waktu itu dia sudah menjadi istri Julius Caesar. Cinta pertamanya adalah saat dia berusia 12 tahun dan dia mempunyai kuil yang khusus ditempati pacar-pacarnya dan melakukan pesta seks di sana. Cleopatra kemudian melakukan bunuh diri ketika berusia 38 tahun.
# Bangsa Cina menyeberangi samudera dengan kapal besar dan menemukan Meksiko sekitar tahun 459 M dan juga negara-negara lainnya.
# Bangsa Vikings dari Eropa utara mempunyai daerah jajahan kecil di sekitar pantai timur Amerika sekitar tahun 900 SM.
# Orang Eropa selatan pertama yang menemukan Amerika utara di tahun 1472 adalah seorang Portugis bernama Joao vas de Corte Real di suatu misi penemuan yang rahasia. Tetapi bangsa Phoenicians barangkali mengunjungi Amerika utara jauh sebelum itu. Dan Columbus datang pertama kali dua puluh tahun kemudian, tahun 1492 dan dia menyebut Haiti untuk Hispaniola!
# Mills Darden (AS tahun 1798 - 1857) berat badannya 463 kilo, sedangkan istrinya hanya 46 kg
# Antonio Meucci (1808-1889) dari Italia menemukan telepon 1849 dan Alexander Graham Bell, yang sebenarnya bekerja pada Meucci, mempatenkan salinannya pada tahun 1876 dan mengakui sebagai penemuannya!
# Sir Joseph Wilson Swan mematenkan untuk pertama kalinya bola lampu pada tahun 1878 di Inggris. Dan Thomas Alva Edison membuat sedikit tiruan yang lebih baik, kemudian ia berusaha untuk mendapatkan paten atas tiruan bola lampunya tersebut di Amerika sekitar satu tahun kemudian. Thomas Alva Edison memperkenalkan bahwa bola lampu listrik adalah hasil penemuannya. Tetapi pada tahun 1892 Perusahaan Edisons merger dengan Swans dan menjadi General Electric dan setelah itu mereka menggunakan metoda asli dari hasil temuan Swans untuk membuat bola lampu.
# Ilmuwan terkenal Nicola Tesla (1856-1943) menemukan radio pada tahun 1893 dan mematenkannya, berarti Marconi bukanlah penemu sesungguhnya.
# Keempat buah cerobong kapal Titanic ternyata sebuah tipuan, hanya agar tampak seperti benar-benar empat buah!
# Charles Lindberg memang manusia ke-82 yang terbang melewati samudra, tetapi ia adalah yang pertama yang melakukannya sendirian.
# Negara Vatican didirikan tahun 1929 dengan bantuan seorang diktator fasis, Mussolini yang ingin mendapatkan dukungan dari gereja.
# Penjahat-penjahat paling kejam: Herman Webster Mudgett (1860-1896) yang dikenal sebagai Dr. Harry Howard Holmes telah membunuh sekitar 150 wanita muda, namun ia mengaku "hanya" membunuh 27 orang. Dia menyewakan kamar-kamar di "istana" miliknya di Chicago, yang sebenarnya adalah sebuah rumah horor. Di sana dibuatkannya lorong-lorong rahasia yang berkelok-kelok menembus dari suatu ruangan ke ruangan lainnya, setiap kamar juga dilengkapi dengan lift rahasia, setiap kamar tidur dibikin kedap suara, kolam-kolam asam (barangkali untuk melumatkan mayat), kamar gas, suatu meja pembedahan yang dilengkapi dengan alat meregangkan tubuh manusia, krematorium pribadi, dan suatu gudang bawah tanah (bunker) yang sangat besar dimana ditemukan banyak bagian tubuh manusia yang terpotong-potong. Ia menjual tulang rangka dari korban-korbannya tersebut kepada sekolah-sekolah kedokteran. Korban-korbannya digantungnya selama 10 menit sebelum mati.
# Albert Fish (1870-1936) seorang kanibal memakan sedikitnya lima belas anak-anak, namun dia hanya dihukum untuk dua kasus pembunuhan dan korban terakhirnya adalah seorang anak berusia sekitar sepuluh tahun bernama Grace Budd, yang dipotongnya dalam ukuran-ukuran kecil dan kemudian dimasaknya dengan potongan-potongan wartel dan bawang. Di dalam surat kepada ibunya ia menulis "ini adalah keledai kecilnya yang dipanggangnya di dalam tungku".
# Ibu berusia paling muda di dunia adalah seorang anak dari Peru bernama Lina Medina yang saat ia mengandung berusia lima tahun tujuh bulan. Dia kemudian melahirkan seorang bayi laki-laki yang sehat dengan operasi sesar pada bulan Mei 1939 dan ayah si bayi tidak pernah ditemukan. Orang tuanya pertamakali curiga Lina Medina mengidap semacam tumor, tetapi ternyata dia hamil sejak berusia 4 tahun dan sudah mendapat haid sejak usia tiga tahun. Lina berkembang secara normal dan mendapatkan anak kedua pada tahun 1972, 33 tahun setelah anak pertamanya dilahirkan.
# Otto Hahn, seorang Jerman membuat ledakan bom atom pertama pada tahun 1938.
# Ketika menginvasi Belgia, Jerman untuk pertama kali melakukan serangan dengan menggunakan pasukan payung dengan sejumlah boneka untuk membingungkan musuh (Jerman pertama kali tidak menggunakan boneka untuk serangan pasukan payungnya ketika menginvasi Norwegia) ditambah pesawat layang unik yang dilengkapi dengan bom yang benar-benar efisien. Ini dilakukan untuk menghancurkan jembatan-jembatan yang paling penting dan untuk menguasai tempat-tempat "yang hampir mustahil" untuk direbut seperti benteng Eben Emael.
# Semua gagasan gila namun berhasil dengan baik telah dikembangkan oleh si genius jahat, Hitler dan semua adalah ide-ide aslinya sendiri. Hitler benar-benar seorang pecinta perang, dan ia benar-benar mendesain untuk pertamakalinya hampir segala sesuatunya sehingga menjadikan Jerman memiliki kekuatan tempur yang mengerikan. Dari mulai setiap detil seragam pasukan perang dan tanda kepangkatan, sampai metoda latihan perang yang kompleks tapi efektif, semuanya adalah idenya sendiri. Walaupun sangat jahat tetapi semua yang dilakukannya sangat mengagumkan.
# Ketika Inggris memulai rencana untuk menginvasi Norwegia, bebapa bulan sebelumnya Jerman juga melakukannya hal yang sama dengan suatu armada laut yang sangat besar yang berkumpul di laut utara., Tetapi ketika pasukan Inggris bertemu dengan angkatan laut Jerman didekat Oslo, Inggris berbalik arah untuk kembali Norwegia. Namun hanya sedikit pasukan yang terlibat dalam pertempuran itu.

# Pahlawan terbesar di dalam Perang Dunia II adalah Michel Hollard dan ia adalah penguasa tunggal yang memulai organisasi intelijen paling efisien di Prancis bernama "Reseau Agir" yang mempunyai 60 orang agen rahasia yang ditempatkan di tempat-tempat strategis di seluruh Prancis. Ia sendiri yang mengumpulkan dan megirimkan informasi dan sesama agen saling tidak mengenal. Ia kemudian menyusup ke Prancis melalui perbatasan Swiss, yang "mustahil" untuk dilintasi. Karena ia tidak percaya dengan informasi militer secara pasti, sebelum tahun 1942 ia menyeberangi perbatasan yang paling tersukar di dunia sebanyak 94 kali. Hollard adalah orang yang menemukan semua basis misil V1, beberapa bulan sebelum misil-misil itu selesai dibuat. Misil-misil itu dibuat dengan sistem keselamatan yang ekstrim dan terukur, dibuat hanya dalam masa 4 bulan dan tidak seorang pun dari tenaga kerja Jerman itu yang mengetahui tujuan dari instalasi tersebut. Tetapi Hollard berhasil menemukan semuanya dan ke-44 basis misil tersebut dibom sehingga hancur berkeping-keping, beberapa hari sebelum pekerjaan mereka selesai. Basis-basis ini dibangun untuk mengirimkan 5000 misil setiap bulan dan akan menjadi 50.000 buah super bom sebelum "D-Days" (=istilah untuk hari H pertempuran yang sesungguhnya, yakni tanggal 6 Juni 1944, ketika pasukan sekutu mendarat di Normandy untuk menyerang Jerman yang menduduki Prancis – Buku Donald L.Miller : Bhs. Ind atau Bhs.Ing) dan sedikitnya 20.000 buah misil akan menghantam kota London, namun akhirnya hanya menjadi 2400 serangan secara keseluruhannya. Hollard ditangkap pada tahun 1944 disebabkan pengkhianatan seseorang. Ia disiksa oleh Gestapo, tapi dia tidak mengatakan apapun. Dia dikirim ke Neuengamme, salah satu kamp konsentrasi yang paling buruk. Tetapi Hollard melakukan balasan dengan menyembunyikan lebih dari 1.000 bagian-bagian senjata yang harus dirangkaikan kembali oleh para narapidana, dan ia kemudian berhasil selamat setelah tembak-menembak di kamp tersebut.

Read More..

Thursday, March 12, 2009

sejarah internet dunia

Internet atau kepanjangannya dari Interconnected Network adalah sebuah sistem komunikasi global yang menghubungkan komputer-komputer dan jaringan-jaringan komputer di seluruh dunia, dimana di dalamnya terdapat berbagai sumber daya informasi dari mulai yang statis hingga yang dinamis dan interaktif.

Sejarah kemunculan dan perkembangan Internet dimulai pada :

Tahun 1962

Departemen Pertahanan Amerika, U.S. Defense Advanced Research Projects Agency(DARPA) memutuskan untuk mengadakan riset tentang bagaimana caranya menghubungkan sejumlah komputer sehingga membentuk jaringan organik. Program riset ini dikenal dengan nama ARPANET, yang tak lain untuk menghindari pemusatan informasi di satu titik yang dipandang rawan untuk dihancurkan apabila terjadi peperangan. Dengan cara ini diharapkan apabila satu bagian dari jaringan terputus, maka jalur yang melalui jaringan tersebut dapat secara otomatis dipindahkan ke saluran lainnya.


Tahun 1970

Sudah lebih dari 10 komputer yang berhasil dihubungkan satu sama lain sehingga mereka bisa saling berkomunikasi dan membentuk sebuah jaringan.

Tahun 1972

Roy Tomlinson berhasil menyempurnakan program e-mail yang ia ciptakan setahun yang lalu untuk ARPANET. Program e-mail ini begitu mudah sehingga langsung menjadi populer. Pada tahun yang sama, icon @juga diperkenalkan sebagai lambing penting yang menunjukkan “at” atau “pada”.

Tahun 1973

Jaringan komputer ARPANET mulai dikembangkan ke luar Amerika Serikat. Komputer University College di London merupakan komputer pertama yang ada di luar Amerika yang menjadi anggota jaringan Arpanet. Pada tahun yang sama, dua orang ahli komputer yakni Vinton Cerf dan Bob Kahn mempresentasikan sebuah gagasan yang lebih besar, yang menjadi cikal bakal pemikiran internet. Ide ini dipresentasikan untuk pertama kalinya di Universitas Sussex.

Tahun 1976

Tepatnya tanggal 26 Maret 1976, merupakan hari bersejarah, ketika Ratu Inggris berhasil mengirimkan e-mail dari Royal Signals and Radar Establishment di Malvern. Setahun kemudian, sudah lebih dari 100 komputer yang bergabung di ARPANET membentuk sebuah jaringan atau network.

Tahun 1979

Tom Truscott, Jim Ellis dan Steve Bellovin, menciptakan newsgroups pertama yang diberi nama USENET.

Tahun 1981

France Telecom menciptakan gebrakan dengan meluncurkan telpon televisi pertama, dimana orang bisa saling menelpon sambil berhubungan dengan video link.

Tahun 1982

Karena komputer yang membentuk jaringan semakin hari semakin banyak, maka dibutuhkan sebuah protokol resmi yang diakui oleh semua jaringan. Pada tahun ini dibentuk Transmission Control Protocol atau TCP dan Internet Protokol atau IP yang kita kenal semua. Sementara itu di Eropa muncul jaringan komputer tandingan yang dikenal dengan Eunet, yang menyediakan jasa jaringan komputer di negara-negara Belanda, Inggris, Denmark dan Swedia. Jaringan Eunet menyediakan jasa e-mail dan newsgroup USENET.

Tahun 1984

Untuk menyeragamkan alamat di jaringan komputer yang ada, maka di tahun ini diperkenalkan sistem nama domain, yang kini kita kenal dengan DNS atau Domain Name System. Komputer yang tersambung dengan jaringan yang ada sudah melebihi 1000 komputer lebih. Pada 1987 jumlah komputer yang tersambung ke jaringan melonjak 10 kali lipat manjadi 10.000 lebih.

Tahun 1988

Jarko Oikarinen dari Finland menemukan dan sekaligus memperkenalkan IRC atau Internet Relay Chat. Setahun kemudian, jumlah komputer yang saling berhubungan kembali melonjak 10 kali lipat dalam setahun. Tak kurang dari 100.000 komputer kini membentuk sebuah jaringan.

Tahun 1990

Merupakan tahun yang paling bersejarah, ketika Tim Berners Lee menemukan program editor dan browser yang bisa menjelajah antara satu komputer dengan komputer yang lainnya, yang membentuk jaringan itu. Program inilah yang disebut www, atau Worl Wide Web.

Tahun 1992

Komputer yang saling tersambung membentuk jaringan sudah melampaui sejuta komputer, dan di tahun yang sama muncul istilah surfing the internet.

Tahun 1994

Situs internet telah tumbuh menjadi 3000 alamat halaman, dan untuk pertama kalinya virtual-shopping atau e-retail muncul di internet. Dunia langsung berubah. Di tahun yang sama Yahoo! didirikan, yang juga sekaligus kelahiran Netscape Navigator 1.0.

Sedangkan Sejarah Internet sendiri di Indonesia bermula pada awal tahun 1990-an, saat itu jaringan internet di Indonesia lebih dikenal sebagai paguyuban network, dimana semangat kerjasama, kekeluargaan & gotong royong sangat hangat dan terasa diantara para pelakunya. Agak berbeda dengan suasana Internet Indonesia pada perkembangannya yang terasa lebih komersial dan individual di sebagian aktifitasnya terutama yang melibatkan perdagangan Internet. Dan baru bisa menikmati layanan Internet komersial pada sekitar tahun 1994.


Read More..

Politik gonjang ganjing ( 3 )

Hari ini JK bertemu dengan Mega. Pertemuan dua pucuk pimpinan dari dua partai terbesar ini menjadi headline berita-berita politik dalam negeri. Berbagai spekulasi dimunculkan. Apakah pertemuan ini hanya kongkow-kongkow politik biasa, sebuah pertemuan silaturahmi yang masih terlalu jauh apabila dikaitkan dengan isu koalisi, sebagaimana kehadiran JK di kantor pusat PKS beberapa waktu lalu yang berakhir dengan bias tanpa adanya deal-deal politik yang jelas. Ataukah pertemuan ini merupakan penjajagan akan terwujudnya satu koalisi yang kokoh yang melibatkan dua partai besar?

Dari hasil pertemuan yang menghasilkan lima kesepakatan yang terdiri dari : 1. Membangun pemerintahan yang kuat untuk mewujudkan kemajuan bangsa dan kesejahteraan rakyat. 2. Memperkuat sistem pemerintahan presidensial sesuai dengan amanat UUD 1945 yang memiliki basis dukungan yang kokoh di DPR. 3. Memperkuat sistem ekonomi untuk melaksanakan program ekonomi yang berdaulat, mandiri, dan berorientasi pada kepentingan rakyat. 4. Mempererat komunikasi politik PDI Perjuangan dan Partai Golkar sebagai perwujudan tanggung jawab dua partai politik terbesar Pemilu 1999 dan Pemilu 2004. 5. Menyukseskan pelaksanaan Pemilu 2009 secara jujur, adil, langsung, umum, bebas dan rahasia serta aman dan bermartabat. Kesepakatan ini ditandatangani langsung oleh keduanya, tetapi dibacakan oleh Sekjen Golkar Soemarsono dan Sekjen PDI-P Pramono Anung secara bergantian.
Dari poin-poin yang disepakati, bayangan akan proses menuju koalisi seolah makin jelas paling tidak bagi saya yang awam politik. Khususnya poin satu yang jelas-jelas menyebutkan kesepakatan untuk Membangun pemerintahan yang kuat untuk mewujudkan kemajuan bangsa dan kesejahteraan rakyat. Sepertinya kesepakatan ini akan sulit diwujudkan tanpa koalisi antara mereka dan kemudian bahu membahu dalam satu pemerintahan.
Koalisi dua partai ini di mata saya akan menciptakan sebuah pemerintahan yang kokoh, kedua partai ini sama2 partai tua yang sangat mengakar di masyarakat. Kesamaan platform menjadikan koalisi di antara mereka lebih mudah dan penyatuan program akan berjalan mulus. Namun sekarang timbul beberapa pertanyaan, siapa di antara mereka yang mengalah dan bersedia menerima pos nomor 2? Apakah Mega-JK ataupun JK-Mega cukup populer? Karena untuk pemilihan presiden, pemilih lebih mengedepankan figur yang dipilih, bukan partai pengusung. Kemungkinan Mega untuk menerima posisi RI 2 amat kecil dan pengajuannya sebagai capres merupakan harga mati. Sedangkan JK, apabila ternyata suara Golkar lebih unggul dibanding PDIP, apakah ia bersedia kembali mengalah dan kembali menempati posisi 2?

Selanjutnya dimana partai islam apabila koalisi tadi terwujud? Apakah PKS akan diikutkan dalam koalisi? Kita sering mendengar, dalam politik apapun bisa terjadi. Bahkan walaupun Golkar dan PDI-P merasa sudah cukup kuat dengan koalisi raksasa mereka, namun PKS juga tidak bisa diabaikan dalam merangkul suara islam dan kaum muda perkotaan. Sedangkan partai-partai islam yang lain sepertinya sulit untuk diperhitungkan mengingat semakin tidak populernya partai-partai tersebut di masyarakat. Kalau boleh saya coba-coba mengira-ngira, maka di luar Golkar dan PDI-P yang akan memimpin, dibawahnya akan bersaing Demokrat dengan PKS, kuda hitam yang layak diperhitungkan mungkin hanya Gerindra. Sedangkan partai-partai lain sepertinya hanya akan bertarung agar tidak terdegradasi pada pemilu berikutnya.

Lalu bagaimana dengan Demokrat? Sepertinya kesombongan demokrat akan dibalas dengan menjauhnya partai-partai yang pada pemerintahan sekarang berkoalisi dengan mereka. walaupun lembaga2 survey banyak yang mengunggulkan Demokrat, tapi sepertinya itu terlalu jauh. Karena bagaimana pun Demokrat hanyalah partai baru yang terdongkrak berkat sosok SBY. Ketika popularitas SBY menurun, dengan sendirinya perolehan suara partai akan ikut menurun, persis dengan PAN dan Amin Rais nya. Jadi, dengan merapatnya Golkar kepada PDI-P dan PKS yang jg merancang koalisi dengan Golkar, sepertinya beban Demokrat semakin berat. Paling tidak, sebagai langkah awal mereka harus mendapatkan minimal 20% suara untuk kembali dapat mengusung SBY. Dan tanpa koalisi dengan partai lain sepertinya itu sulit terwujud. Dan kalau mereka tidak pandai-pandai membawa diri dan merangkul partai lain bisa jadi mimpi untuk menampilkan kembali SBY tinggal kenangan.

Bagaimanapun masih terlalu dini memperkirakan pasangan-pasangan yang akan maju sebagai capres-cawapres mendatang, mengingat partai-partai politik pun berkali-kali menyatakan masih menunggu hasil pemilu legislatif untuk menentukan langkah politik selanjutnya. Jadi, menarik untuk mengikuti perkembangan deal-deal politik yang akan dibuat nanti. Sekali lagi, segala kemungkinan masih bisa, dan apapun masih bisa terjadi di dunia politik republik kita.
12/3/2009
22.35

KDI Imaroh 106/03/01



Read More..

Politik gonjang ganjing ( 2 )

Semakin menarik saat ini melihat nominasi-nominasi wapres yang akan diusung oleh masing-masing capres. PKS dari jauh-jauh hari semenjak JK menyatakan kesediaannya maju sebagai capres telah terang-terangan melamar JK untuk dipasangkan dengan Hidayat Nur Wahid. Walaupun HNW nya sendiri masih terlihat malu-malu. Sedangkan Megawati sampai saat ini masih dihubung2kan dengan Sultan yang berkeras maju sebagai capres. Nama HNW sendiri sempat mengapung sebagai sosok yang dilirik namun tampaknya aura Sultan lebih kuat di mata para pendukung Megawati. Dan PKS pun tidak merespon kemungkinan tersebut.

Dengan tidak disertakannya Demokrat oleh Golkar maupun PDI-P tampaknya PKS menjadi pilihan yang cukup menarik bagi kedua partai besar tersebut. Dengan dukungan pemilih perkotaan yang cukup militant dan terorganisir ditambah track record yang masih bersih, mengikutkan PKS seolah menjadi jaminan terdongkraknya suara secara cukup signifikan. Dan partai ini jelas-jelas telah teruji di dua pemilu yang lalu dimana pada pemilu terakhir suaranya melonjak cukup signifikan. Berbeda dengan dua partai lain yang dianggap sebagai kuda hitam seperi Hanura maupun Gerindra yang sama sekali belum teruji dan selama ini baru sebatas koar-koar.
Namun sepertinya siapapun diantara Golkar maupun PDI yang kemudian berkoalisi dengan PKS ditambah partai2 lainnya mungkin, dan kemudian menang maka salah satu diantara dua partai ini kemungkinan besar akan menjadi oposisi. Oposisi yang cukup kuat di parlemen. Mungkin di satu sisi adanya partai oposisi yang kuat baik bagi perjalanan demokrasi, namun disisi lain – di mata saya – tidak sehat bagi koalisi partai yang memimpin. Dengan perbedaan suara yang tipis antara koalisi yang memimpin dengan koalisi oposisi, berbagai program yang dicanangkan akan sering terantuk dan sulit menembus kritisnya oposisi di parlemen. Ini tentu saja menghambat gerak pemerintahan dalam menjalankan programnya.

Lalu bagaimana dengan PPP atau PKB? Saya rasa dua partai ini semakin ditinggalkan oleh pemilih. PPP sebagai partai "tua" tidak mampu mempercantik diri dengan tampilan-tampilan baru yang memikat dan program-program yang ditawarkan pun terasa hambar. Tidak ada gebrakan dan terobosan yang dilakukan untuk menjaring pemilih pemula. Sedangkan para pemilih tua yang masih setia, dengan 44 partai yang ada ditambah dengan pencantuman nama caleg di kertas pemilihan menjadikan kertas tersebut amat besar, dan sepertinya orang-orang tua "malas" untuk menyusahkan diri mencari-cari partai mana yang harus dipilih, sehingga kemungkinan terjadinya kesalahan dalam pencoblosan atau pencoblosan yang "asal-asalan" patut diperhatikan.
Sedangkan PKB, partai yang katanya anak kandung NU ini justru hancur dari dalam dikarenakan perselisihan yang tak kunjung usai. Setelah Mathori disingkirkan, giliran Alwi Shihab yang harus pergi kemudian. Digantikan oleh Muhaimin yang masih keponakan Gusdur sebagai Godfather partai ini. Dan terakhir, alih-alih ingin menyingkirkan Muhaimin, justru Gusdur sendiri yang harus tersingkir. PKB terbelah, dan deretan perpecahan yang terus terjadi semakin menyusutkan suara partai ini. Karena itulah mungkin dalam gonjang-ganjing yang terus bergulir ini nama PPP maupun PKB seolah hilang dan tak pernah disebut-sebut.
Begitu juga dengan PAN yang pada awal pendiriannya mengandalkan sosok Amin Rais yang melejit pada era reformasi ternyata tak mampu menembus dominasi partai-partai besar dan hanya meraup kurang dari 10 % pada pemilu pertama dan kemudian tambah merosot pada pemilu yang lalu. Dengan adanya "sempalan" dan perpecahan yang ditandai dengan berdirinya PMB, maka PAN pun sepertinya harus berjuang keras untuk lolos dan tetap eksis pada pemilu mendatang. Sama dengan partai-partai kecil lain yang akan digilas oleh sejarah.

Read More..

Politik gonjang ganjing ( I )

Semakin mendekati hari H pemilu, ranah politik Republik tercinta makin memanas. Partai-partai politik saling melakukan maneuver-manuver dan berbagai langkah yang cenderung zig-zag yang akhirnya semakin membingungkan. Tentunya membingungkan bagi orang seperti saya yang tidak mengerti politik tapi coba-coba berusaha ngertiin, ga membingungkan bagi mereka yang ga peduli dan bahkan bagi golongan ini apapun yang dilakukan partai-partai tersebut sama sekali ga perlu dipikirin apatah lagi "dibingungin". Sedangkan bagi mereka yang "faham" politik, maneuver-manuver yang saling menelikung ini justru semakin menarik dan semakin membangkitkan daya kritis dan seolah menghentak-hentak gairah untuk terus menganalisa gerak demi gerak yang dilakukan.

Lembaga-lembaga survey pun bahkan ikut2an bikin bingung. Berbagai survey-survey terakhir yang dihasilkan oleh lembaga survey malah menjadi boomerang yang berbalik menghantam kredibilitas lembaga-lembaga tersebut. Tuduhan-tuduhan bahwa lembaga tertentu telah "dibeli" oleh partai tertentu lantas menyeruak seiring dengan bertolak belakang nya hasil-hasil yang ditelurkan. Dan akhirnya, saya rasa saat ini sudah banyak yang mencibir dan sama sekali tidak mempercayai lembaga-lembaga survey yang ada. Termasuk saya.

Beberapa waktu lalu partai-partai politik berlomba-lomba untuk meng-klaim keberhasilan yang dibuat pemerintah. Dan tentunya itu semua dilakukan sebagai bentuk dari kampanye. Yang punya presiden mengklaim keberhasilan secara umum, penurunan BBM yang belum pernah ada sejarahnya (padahal semua juga tau kl penurunan itu karma minyak dunia juga melorot drastis), atau keberhasilan pemerintah dalam menyelesaikan konflik2 terutama konflik aceh, dan keberhasilan2 bla bla bla…yang punya wakil presiden jg mengedepankan peran besar sang wakil presiden dalam menyelesaikan konflik2 diatas dan merasa tersinggung karna peran itu tidak disinggung ketika partai presiden menyinggung keberhasilan di bidang tersebut. Partai yang punya mentri di bidang pertanian juga tidak mau kalah, dengan seolah menepuk dada mengatakan : lihatlah wahai bangsaku…inilah mentri dari kader partai kami yang sukses di bidang pertanian….kita tidak perlu lagi mengimpor beras sodara2!!! Saling klaim keberhasilan ini bagi saya amat menggelikan, sangat-sangat childish.

Ketika satu pemerintahan berjalan, seharusnya tidak ada lagi baju-baju partai karma yang ada adalah pemerintahan republic Indonesia secara keseluruhan. Presiden yang ada adalah presiden seluruh rakyat, mentri yang terpilih adalah mentri seluruh rakyat, bukan mentrinya partai anu atau anu, sehingga apapun keberhasilan atau kegagalan yang didapat, merupakan prestasi dari keseluruhan, bukan keberhasilan atau kegagalan partai tertentu. Setidaknya itu yang saya fahami.

Urusan tentang siapa yang akan jadi orang nomor 1 di republic pun semakin kabur dan persaingan ke tampuk pimpinan tersebut bertambah seru. Duet SBY- JK yang tadinya dianggap paling berpeluang untuk meneruskan misinya menjadi buyar ketika JK diusung partainya sebagai capres dan kemudian sampai saat ini beliau berkali-kali menyatakan kesediaannya, tentunya semua itu Demi Bangsa dan Negara. Megawati yang bernafsu untuk kembali merasakan nikmatnya jadi presiden masih mencari-cari dan menyeleksi sosok-sosok yang dianggap pantas mendampinginya sekaligus mendongkrak perolehan suara. Capres-capres independent mental ketika MK menolak adanya capres independent. Sultan yang tadinya cukup pe de dengan dukungan Golkar untuk maju sebagai capres menjadi mengerucut dalam sekejap bagitu JK menyatakan kesediaannya. Bagaimana pun JK is the Boss. Mengharapkan keberuntungan Wiranto ketika mengalahkan Akbar tanjung dalam konvensi capres Golkar sepertinya hampir mustahil. Saat itu Akbar hanya sebatas ketua partai, sedangkan JK juga wapres incumbent dengan sederet prestasi yang terus digembar-gemborkan. Rizal Ramli pun sampai sekarang hanya mampu mengumpulkan beberapa partai kecil yang rasanya berat untuk mendapat suara yang cukup bahkan untuk menghindar dari electoral threshold sekalipun. Sehingga akhirnya nama-nama yang beredar saat ini mengerucut ke 3 orang. Yaitu SBY, JK, dan Megawati.
Namun saya pribadi meragukan kemampuan partai democrat untuk bermain sendir mengusung kembali SBY. Tanpa dukungan koalisi dari partai-partai lain yang justru memilih meninggalkan SBY ditambah Golkar yang bertekad mengusung JK, bisa-bisa pada saatnya nanti, hanya tinggal dua nama yang beredar memperebutkan posisi RI 1, yaitu JK dan Megawati.

Read More..