Thursday, June 18, 2009

Islam disebarkan dengan pedang ??? So what ??? (1)

Rasanya hampir setiap kajian yang menyorot sejarah perkembangan dan penyebaran agama islam selalu sampai kepada satu titik kesimpulan bahwa islam disebarkan dengan pedang. Khususnya kajian-kajian para peneliti barat yang kemudian jamak disebut sebagai orientalis.
Cap yang telah melekat di dada para orientalis tentang ketidak obyektifan mereka dalam melakukan kajian dan riset serta agenda terselubung untuk membantu imperialisme kemudian melahirkan sikap pukul rata dari umat islam bahwa setiap yang datang dari mereka adalah salah dan tidak lagi ilmiah karena sejak awal sudah diniatkan untuk mendiskreditkan islam.
Dan bertubi-tubi berbagai buku pun mencuat dari tangan banyak sarjana muslim untuk mengcounter dan membantah berbagai hasil kajian orientalis dengan metode-metode yang mereka anggap lebih ilmiah termasuk tentunya dalam masalah penyebaran islam dengan pedang.

Cukup banyak kita dapatkan buku-buku baik yang secara khusus membahas hal ini ataupun yang menyertakan masalah ini dalam salah satu pembahasannya, maupun kajian-kajian di jurnal-jurnal ilmiah yang dengan tegas menolak penyebaran islam dengan pedang. Paling tidak ada dua hal pokok yang menjadi alasan mereka dalam hal ini ;
Yang pertama berkaitan dengan sifat islam yang rahmatan lil alamin, sebuah agama yang menganjurkan kasih sayang dan cinta di antara manusia. Dengan mengutip banyak ayat-ayat alquran yang berkaitan dengan hal ini, mereka kemudian berusaha membuktikan bahwa islam adalah agama damai dan terlalu naïf apabila kemudian dikatakan bahwa islam disebarkan dengan pedang.
Yang kedua adalah fakta tersebarnya islam di berbagai belahan dunia melalui jalur damai dan tanpa kilasan pedang sedikitpun, dan untuk ini biasanya Indonesia adalah contoh yang paling menjadi favorit. Sebuah Negara dengan penduduk muslim terbesar di dunia menerima islam melalui para pedagang muslim yang berasal dari yaman dan India, tanpa sedikitpun darah tercecer dan tak sekejap pun kilatan pedang terlihat. Apakah ini tidak cukup menjadi bukti bahwa islam tidak disebarkan dengan pedang?? Sebuah pertanyaan tantangan yang tentunya dibentangkan ke hadapan para orientalis.

Satu hal yang sering menjadi pertanyaan di dalam benak saya adalah ; kalau islam tidak disebarkan dengan pedang, lalu bagaimana dengan futuhat islamiah yang jelas-jelas merupakan gerakan ekspansi militer untuk menyebarkan agama ? terlepas dari pada banyak kasus pasukan tersebut tidak mendapatkan perlawanan berarti dan bahkan tanpa perlawanan sama sekali karena penduduk setempat telah lebih dahulu mendengar kesantunan prajurit islam dan keadilan yang ditawarkan agamanya. Namun sejarah juga mencatat perlawanan-perlawanan yang bergelimang darah dalam misi-misi futuhat tersebut.
Apakah karena "adab" terhadap agama, atau karena "takut kualat" kemudian ekspansi militer yang jelas-jelas dengan pedang terhunus tersebut kita anggap sebagai pembebasan kemudian ekspansi militer yang dilakukan bangsa eropa terhadap negara-negara islam kita sebut sebagai penjajahan, terlepas dari hasil dan kemajuan politik dan ekonomi yang didapat oleh Negara-negara jajahan islam di masa lalu dan keterbelakangan negara-negara jajahan eropa, toh bagaimanapun harus diakui bahwa keduanya mempunyai unsur pemaksaan.
Tiga opsi utama yang ditawarkan islam kepada penduduk dari "calon" wilayah jajahannya adalah : 1. masuk islam, 2. bayar jizyah (upeti) 3. perang. Ketika membaca opsi-opsi ini saya kemudian mencoba menempatkan diri saya sebagai penduduk dari tanah yang akan dimasuki tentara-tentara islam tersebut. Dan kemudian, atas nama kehormatan, harga diri, dan kemuliaan membela tanah air, saya dengan bangga akan memilih perang!!! Bagaimana mungkin saya membayar upeti kepada mereka yang datang entah dari mana, memaksa saya meninggalkan agama yang selama ini saya anut dengan ribuan pasukan dan pedang yang terhunus ??? hati saya akan mengatakan ini adalah penjajahan, membayar jizyah berarti saya harus menjadi tamu di rumah saya sendiri, membiarkan orang-orang yang datang dengan kekuatan militer ini menguasai tanah air saya…!! Karena itu pilihan yang paling masuk akal bagi saya adalah perang…


Read More..

Satu, dua, tiga….bingung???

Hari H pemilihan Presiden Republik tercinta semakin dekat dan langit Indonesia terasa semakin panas dan terus memanas oleh beragam jurus dan manuver yang dilakukan oleh masih-masing kandidat dengan tim sukses masing-masing. baik itu berupa janji-janji yang secara umum tampak menggiurkan dan menjanjikan kehidupan bernegara yang lebih cerah (namanya juga janji)...maupun klaim-klaim keberhasilan dalam menjalankan roda pemerintahan (kebetulan tiap pasangan pernah dan masih menjabat sebagai RI 1/2) bahkan juga saling kritik terhadap kelemahan pemerintahan yang lain.
bagi sebagian rakyat negeri ini, khususnya saya yang masuk kategori rakyat jelata, semua manuver yang dilakukan tiap kandidat hanya semakin menyeret saya ke dalam kebingungan, hanya bisa manggut-manggut ketika mendengar semua berbicara tentang masa depan negeri. walaupun terkadang saya suka membanding-bandingkan di antara mereka.


ketika nomer satu memimpin, saya nyaris tidak merasakan perubahan malahan terkaget-kaget ketika beberapa BUMN dilego....waktu itu sy cuma bisa bilang: Gila!!! ternyata presiden ini diem-diem pinter dagang.......lho???
ketika nomer dua memimpin dengan didampingi oleh nomer tiga, jujur, sy merasakan perubahan....dengan pembawaannya yang berwibawa, seolah itu juga bewrpengaruh kepada wibawa negara di depan negara lain...ketenangan yang ditunjukkan, mampu menenangkan hati rakyat (paling ga sebagian lah....) ditambah lagi dengan simpati karena banyaknya musibah yang menimpa negeri tercinta pada masa kepemimpinannya......mulai dari Aceh, berbagai gempa, khususnya Yogya, lumpur lapindo, berbagai kecelakaan pesawat, kapal...daaan banyak lagi.......dan yang lebih menentramkan adalah tercapainya perdamaian Aceh, Maluku dan Poso......ck ck ck....jujur lagi, sy tidak pernah ragu untuk memilih lagi pasangan ini.......taapiiiiiii.........
yang ketiga ternyata ditolak untuk kembali berpasangan dengan nomer dua....padahal siapapun tau bahwa perannya sangat vital dalam proses2 perdamaian yang membanggakan tadi.....kata orang, justru karena keaktifannya dalam membantu tugas-tugas presiden dan inisiatif nya yang meledak-ledak kemudian sang presiden merasa sering dilangkahi dan akhirnya memutuskan untuk bercerai dan memilih pendamping yang lebih penurut.....padahal mereka adalah pasangan yang saling melengkapi, di mata saya ideal banget gitu lho.....jawa-luar jawa, militer-sipil, yang satu tenang yang satu lagi spontan, yg satu formal yg satu lagi santai dan ga suka protokol2an......tapi itu masa lalu....
sekarang apa?? sekarang tinggal kebingungan......saling klaim, saling serang, saling ini, saling itu....saya hanya mengharapkan presiden yang betul-betul mencintai rakyat, berjuang untuk rakyat, mencintai negara ini dan all-out memajukan negeri ini, presiden yang bisa menurunkan harga kebutuhan pokok, menciptakan banyak lapangan kerja, memajukan pendidikan......apa ini kebanyakan...????

Read More..

Kita, demokrasi, dan (lagi-lagi) mbak Prita

Tinggal di sebuah negara yang mengaku sebagai Negara paling demokratis di dunia dengan system yang tiada duanya di dunia, yaitu sebuah system yang bertumpu kepada kongres-kongres rakyat sebagai pengejawantahan dari demokrasi versi pemimpin mereka, membuat saya justru bersyukur dengan alam demokrasi yang menaungi negeri tercinta, nun disana.
Disini, hampir seperti kondisi demokrasi di Indonesia zaman orde baru, sebuah zaman tanpa pergantian pemimpin, negeri yang saya tinggali ini telah dipimpin oleh orang yang sama sejak September tahun 1969, nyaris 40 tahun….8 tahun lebih unggul dari mbah Suharto.
Saat ini, di Indonesia pasca reformasi kebebasan berpendapat terjamin, setiap orang terlihat bebas bahkan mengkritik presiden secara terang-terangan, dan dia dijamin aman. Walaupun kebebasan itu banyak disalah gunakan dan cenderung kemudian kebablasan. Namun bagaimanapun juga, tinggal di negeri yang mengekang kebebasan berpendapat seperti ini, membuat saya tersenyum menatap alam demokrasi negeri saya.


Manusia makhluk yang istimewa karena kemampuannya dalam berfikir, buah dari fikiran itu yang kemudian melahirkan peradaban-peradaban yang mengagumkan dalam sejarah panjang kehidupan manusia. Maka menjadi Tanda Tanya besar apabila kemudian manusia dikekang dan dilarang menyampaikan buah dari fikirannya tersebut. Karena pengekangan itu berarti pengekangan terhadap ide-ide yang mungkin saja berpotensi melahirkan peradaban gemilang lainnya, bahkan walaupun pada saat ditelurkan ide tersebut bertentangan dengan kebijakan penguasa saat itu. Namun sebuah kebijakan bukankah bentuk lain dari penerapan buah fikiran manusia lain..??
Maka ketika kasus mbak Prita mencuat ke permukaan, saya miris dan dalam sekejap itu merasakan simpati terhadap apa yang menimpa mbak Prita. Email yang kemudian berbuntut tuntutan pengadilan tersebut sebenarnya tak perlu ada kalau saja RS Omni Internasional sigap menghadapi keluhan pasiennya, mungkin pihak rumah sakit menyesalkan sikap mbak Prita yang seolah menyebar luaskan aib, bukan kab lebih baik apabila protes disampaikan langsung secara “damai” ke pihak rumah sakit?? Namun kalau ini dibalik, bukankan itu tidak perlu terjadi kalau pihak rumah sakit mendengarkan keluhan tiap pasien tanpa pandang bulu?? Saya rasa ini juga mencerminkan sikap dari banyak rumah sakit di negeri kita yang lebih mengutamakan dan mendengarkan pasien-pasien berkantong tebal, sementara rakyat jelata diurus pun seharusnya sudah berterima kasih. Nampaknya seiring dengan kebebasan yang kemudian cenderung kebablasan, penghargaan kita terhadap kemanusiaan pun semakin berkurang.
Betul, kebebasan mempunyai batas-batas yang seharusnya jelas. Kebebasan saya berakhir ketika saya sudah menyentuh hak dan kebebasan orang lain, begitu juga dengan kebebasan anda maupun dia. Disini, pihak rumah sakit bahwa mbak Prita telah melangkah jauh melewati batas kebebasannya dengan menjarah wilayah kebebasan rumah sakit, namun kita juga harus tahu bahwa mbak Prita “terpaksa” menerobos wilayah itu karena hak dan kebebasannya terlebih dahulu dibelenggu oleh ketidak adilan dari pihak rumah sakit…..mudah2an ga terlalu muter-muter….

Read More..

Saturday, May 16, 2009

Topeng....


Tapi buka dulu topengmu….
Penggalan dari lagu Peterpan di atas terkadang membuat saya terlontar jauh ke dalam sebuah situasi yang cukup kondusif untuk merenung, tak peduli dimanapun saya kebetulan mendengarnya. Apakah itu di atas bus kota yang sedang melaju kencang di jalanan Jakarta, dari tape butut di pojok kamar saya, dari computer butut sy yang sekarang telah berpindah tangan, bahkan dari toko-toko kaset di saat saya sedang berjalan di pasar.
Buka dulu topengmu…..sadar atau ga sadar, banyak dari kita yang lebih nyaman dengan topeng-topeng yang seakan tak pernah lepas dari wajah kita. Ada yang hanya membutuhkan satu topeng, dan tak sedikit yang memakai bermacam topeng yang tentunya digunakan sesuai dengan situasi dan kondisi yang berbeda.

Dan rasanya jarang yang tidak membutuhkan topeng untuk menutupi kekotoran wajahnya.
Paling tidak, topeng-topeng tersebut digunakan untuk menutupi rahasia-rahasia terpendam yang jauh ditanam di lubuk hati yang terdalam. Nyaris hanya dia dan Tuhan yang tahu, plus mungkin 2 malaikat kiri kanan yang setia mencatat segala macam amal.
Sehingga, bisa dikatakan bahwa wajah asli seseorang hanya dimunculkan ketika ia merasa benar-benar sendiri di kamar yang terkunci, saat ketika ia bisa mengekspresikan diri tanpa harus takut dilihat oleh orang lain. Sementyara di luar itu, aneka topengpun telah siap digunakan.
Topeng yang dipakai ketika menghadapi orang tua, topeng untuk berhadapan dengan dosen, topeng khusus untuk bergaul, topeng ketika berhadapan dengan masyarakat…dan topeng-topeng lain. Satu hal yang mungkin luput dari perhatian para manusia bertopeng adalah bahwa topeng-topeng tersebut tak pernah cukup untuk menyembunyikan wajahnya di hadapan Pencipta. Dan sebanyak apapun topeng yang digunakan, bagiNYA wajah asli lah yang tetap terlihat. Dan biasanya kebanyakan kita tidak terlalu peduli dengan ini, karena toh sang Tuhan tak terlihat, gaib, entah dimana, karena itu sering "dianggap" tidak ada, dan atas dasar inilah kemudian tak pernah merasa perlu memikirkan topeng apa yang harus digunakan ketika berhadapan denganNYA.
Sunggu hebat dan bukan sebuah kebetulan apabila di pembukaan surat al-baqarah, ketika mendeskripsikan orang-orang yg bertakwa, Allah memulainya dengan "mereka yang beriman kepada yang ghaib" karena memang seluruh rukun iman yang ada semuanya berhubungan dengan yang ghaib, dan ketika keimanan kepada yang ghaib tadi benar-benar menghunjam ke dalam hati manusia, maka saat itu dia tidak lagi memerlukan topeng bagi wajahnya.
Dan tampaknya, topeng menjadi satu hal yang sangat akrab dengan kehidupan sehari-hari manusia. Jadi jangan heran kalau tiba-tiba seorang kawan yang anda anggap begitu dekat dengan anda mampu menampilkan topeng lain yang sama sekali baru bagi anda ketika berhadapan dengan orang lain yang mungkin memberikan pengaruh yang cukup besar bagi nya. Atau seorang yang selama ini anda anggap begitu jahat, ternyata mampu menutupi kejahatan itu dengan sebuah topeng kebaikan, sebuah topeng yang dihiasi dengan senyum ketulusan.
Atau, secara sederhana mungkin setiap kita bisa merenung dan memikirkan kembali tentang topeng-topeng yang sering kita gunakan. Topeng yang kita tampilkan di saat berada di tengah-tengah keluarga di rumah, dan kemudian secara otomatis berganti ketika kita mendapatkan diri kita 'sendiri' di rumah sendiri, kemudian berganti lagi dengan topeng lain di saat berada di lingkungan kampus, topeng saat berada di dunia maya, dan topeng-topeng lain yang saling bergantian secara otomatis dengan hebat.
Pola hidup bertopeng ini kemudian banyak melahirkan sikap-sikap khas munafik di tengah masyarakat, dan sepertinya ketika setiap situasi dihadapi dengan topeng yang berbeda, maka kemunafikan seolah menjadi sebuah keniscayaan yang tak bisa dihindari.
Lalu akhirnya muncullah sebuah masyarakat bertopeng, dan dalam lingkup yang lebih besar timbullah sebuah negara topeng.....dan ketika semuanya tertutup oleh topeng, secara otomatis nilai kejujuran pun menghilang....ga salah kalo ciri pertama orang munafik adalah "hobi ngibul"....lalu, kebaikan macam apa yang diharapkan dari masyarakat yang minus kejujuran?? Kemajuan macam apa yang didamba dari bangsa yang kehilangan kejujuran di balik topeng2 mereka..??
So, untuk menghilangkan kebiasaan bertopeng dari sebuah bangsa, maupun dari sebuah komunitas masyarakat bukanlah hal yang mudah, dibutuhkan perjuangan yang luar biasa melelahkan dan kontinyu.....dan tentunya segala sesuatu dimulai dengan langkah pertama...sejauh apapun perjalanan selalu dimulai dengan ayunan kaki yang pertama....jadi, kenapa tidak kita mulai langkah awal itu dengan menyingkirkan topeng dari wajah kita sendiri...???
KDI 106/03/1
17:18 sore waktu Tripoli

Read More..

catatan seorang pramugari...


Di bawah ini ada sebuah kisah yang sy dapat dari sebuah forum dan mudah2an dapat menjadi pelajaran, sebuah kisah yang dapat membuat kita lebih bersyukur, merubah cara pandang terhadap orang lain menjadi lebih baik, dan bahwa pelajaran kehidupan dapat didapat dimana saja dan dari siapa saja.....bahkan di saat, maupun dari orang yang tak terduga.....kita dengarkan penuturan seorang pramugari sbb :
Saya adalah seorang pramugari biasa dari China Airline, karena bergabung dengan perusahaan penerbangan hanya beberapa tahun dan tidak mempunyai pengalaman yang mengesankan, setiap hari hanya melayani penumpang dan melakukan pekerjaan yang monoton.
Pada tanggal 7 Juni yang lalu saya menjumpai suatu pengalaman yang membuat perubahan pandangan saya terhadap pekerjaan maupun hidup saya.
Hari ini jadwal perjalanan kami adalah dari Shanghai menuju Peking, penumpang sangat penuh pada hari ini.


Diantara penumpang saya melihat seorang kakek dari desa, merangkul sebuah karung tua dan terlihat jelas sekali gaya desanya, pada saat itu saya yang berdiri dipintu pesawat menyambut penumpang kesan pertama dari pikiran saya ialah zaman sekarang sungguh sudah maju seorang dari desa sudah mempunyai uang untuk naik pesawat.

Ketika pesawat sudah terbang, kami mulai menyajikan minuman, ketika melewati baris ke 20, saya melihat kembali kakek tua tersebut, dia duduk dengan tegak dan kaku ditempat duduknya dengan memangku karung tua bagaikan patung.

Kami menanyakannya mau minum apa, dengan terkejut dia melambaikan tangan menolak, kami hendak membantunya meletakan karung tua diatas bagasi tempat duduk juga ditolak olehnya, lalu kami membiarkannya duduk dengan tenang, menjelang pembagian makanan kami melihat dia duduk dengan tegang ditempat duduknya, kami menawarkan makanan juga ditolak olehnya.

Akhirnya kepala pramugari dengan akrab bertanya kepadanya apakah dia sakit, dengan suara kecil dia mejawab bahwa dia hendak ke toilet tetapi dia takut apakah dipesawat boleh bergerak sembarangan, takut merusak barang didalam pesawat.

Kami menjelaskan kepadanya bahwa dia boleh bergerak sesuka hatinya dan menyuruh seorang pramugara mengantar dia ke toilet, pada saat menyajikan minuman yang kedua kali, kami melihat dia melirik ke penumpang disebelahnya dan menelan ludah, dengan tidak menanyakannya kami meletakan segelas minuman teh dimeja dia, ternyata gerakan kami mengejutkannya, dengan terkejut dia mengatakan tidak usah, tidak usah, kami mengatakan engkau sudah haus minumlah, pada saat ini dengan spontan dari sakunya dikeluarkan segenggam uang logam yang disodorkan kepada kami, kami menjelaskan kepadanya minumannya gratis, dia tidak percaya, katanya saat dia dalam perjalanan menuju bandara, merasa haus dan meminta air kepada penjual makanan dipinggir jalan dia tidak diladeni malah diusir. Pada saat itu kami mengetahui demi menghemat biaya perjalanan dari desa dia berjalan kaki sampai mendekati bandara baru naik mobil, karena uang yang dibawa sangat sedikit, hanya dapat meminta minunam kepada penjual makanan dipinggir jalan itupun kebanyakan ditolak dan dianggap sebagai pengemis.

Setelah kami membujuk dia terakhir dia percaya dan duduk dengan tenang meminum secangkir teh, kami menawarkan makanan tetapi ditolak olehnya.

Dia menceritakan bahwa dia mempunyai dua orang putra yang sangat baik, putra sulung sudah bekerja di kota dan yang bungsu sedang kuliah ditingkat tiga di Peking. anak sulung yang bekerja di kota menjemput kedua orang tuanya untuk tinggal bersama di kota tetapi kedua orang tua tersebut tidak biasa tinggal dikota akhirnya pindah kembali ke desa, sekali ini orang tua tersebut hendak menjenguk putra bungsunya di Peking, anak sulungnya tidak tega orang tua tersebut naik mobil begitu jauh, sehingga membeli tiket pesawat dan menawarkan menemani bapaknya bersama-sama ke Peking, tetapi ditolak olehnya karena dianggap terlalu boros dan tiket pesawat sangat mahal dia bersikeras dapat pergi sendiri akhirnya dengan terpaksa disetujui anaknya.

Dengan merangkul sekarung penuh ubi kering yang disukai anak bungsunya, ketika melewati pemeriksaan keamanan dibandara, dia disuruh menitipkan karung tersebut ditempat bagasi tetapi dia bersikeras membawa sendiri, katanya jika ditaruh ditempat bagasi ubi tersebut akan hancur dan anaknya tidak suka makan ubi yang sudah hancur, akhirnya kami membujuknya meletakan karung tersebut di atas bagasi tempat duduk, akhirnya dia bersedia dengan hati-hati dia meletakan karung tersebut.

Saat dalam penerbangan kami terus menambah minuman untuknya, dia selalu membalas dengan ucapan terima kasih yang tulus, tetapi dia tetap tidak mau makan, meskipun kami mengetahui sesungguhnya dia sudah sangat lapar, saat pesawat hendak mendarat dengan suara kecil dia menanyakan saya apakah ada kantongan kecil? dan meminta saya meletakan makanannya di kantong tersebut. Dia mengatakan bahwa dia belum pernah melihat makanan yang begitu enak, dia ingin membawa makanan tersebut untuk anaknya, kami semua sangat kaget.

Menurut kami yang setiap hari melihat makanan yang begitu biasa dimata seorang desa menjadi begitu berharga.

Dengan menahan lapar disisihkan makanan tersebut demi anaknya, dengan terharu kami mengumpulkan makanan yang masih tersisa yang belum kami bagikan kepada penumpang ditaruh didalam suatu kantongan yang akan kami berikan kepada kakek tersebut, tetapi diluar dugaan dia menolak pemberian kami, dia hanya menghendaki bagian dia yang belum dimakan tidak menghendaki yang bukan miliknya sendiri, perbuatan yang tulus tersebut benar-benar membuat saya terharu dan menjadi pelajaran berharga bagi saya.

Sebenarnya kami menganggap semua hal tersebut sudah berlalu, tetapi siapa menduga pada saat semua penumpang sudah turun dari pesawat, dia yang terakhir berada di pesawat. Kami membantunya keluar dari pintu pesawat, sebelum keluar dia melakukan sesuatu hal yang sangat tidak bisa saya lupakan seumur hidup saya, yaitu dia berlutut dan menyembah kami, mengucapkan terima kasih dengan bertubi-tubi, dia mengatakan bahwa kami semua adalah orang yang paling baik yang dijumpai, kami di desa hanya makan sehari sekali dan tidak pernah meminum air yang begitu manis dan makanan yang begitu enak, hari ini kalian tidak memandang hina terhadap saya dan meladeni saya dengan sangat baik, saya tidak tahu bagaimana mengucapkan terima kasih kepada kalian.

Semoga Tuhan membalas kebaikan kalian, dengan menyembah dan menangis dia mengucapkan perkataannya. Kami semua dengan terharu memapahnya dan menyuruh seseorang anggota yang bekerja dilapangan membantunya keluar dari lapangan terbang.

Selama 5 tahun bekerja sebagai pramugari, beragam-ragam penumpang sudah saya jumpai, yang banyak tingkah, yang cerewet dan lain-lain, tetapi belum pernah menjumpai orang yang menyembah kami, kami hanya menjalankan tugas kami dengan rutin dan tidak ada keistimewaan yang kami berikan, hanya menyajikan minuman dan makanan, tetapi kakek tua yang berumur 70 tahun tersebut sampai menyembah kami mengucapkan terima kasih, sambil merangkul karung tua yang berisi ubi kering dan menahan lapar menyisihkan makanannya untuk anak tercinta, dan tidak bersedia menerima makanan yang bukan bagiannya, perbuatan tersebut membuat saya sangat terharu dan menjadi pengalaman yang sangat berharga buat saya dimasa datang yaitu jangan memandang orang dari penampilan luar tetapi harus tetap menghargai setiap orang dan mensyukuri apa yang kita dapat.
so, seringkali sebuah rutinitas yg kita anggap amat biasa dan bahkan cenderung membosankan menjadi demikian luar biasa bagi orang lain....
saat menjadi temus haji 2007, seorang bapak yg berasal dari sebuah daerah transmigrasi di sumatra (sy lupa sumatra mana) mengungkapkan penghargaan yang dalam kepada kami yang saat itu memberikan pelayanan (bertugas) dan mau menemaninya "ngobrol2 ringan" di waktu luang saat berada di hotel menjelang kepulangannya ke tanah air...dia sangat berterima kasih karena kami yang dianggapnya orang berpendidikan dan "hebat" di matanya (padahal kita sama sekali tidak merasa hebat) mau ngobrol2 bertukar cerita dan pengalaman dengannya yg hanya "orang kampung" yang buta huruf dan tidak berpendidikan......padahal tanpa disadarinya saat itu kami justru mendapatkan pelajaran yang sangat berharga tentang "perjuangan hidup yang tak kenal lelah dan kesabaran beliau dalam berusaha sehingga cukup berhasil menghidupi keluarganya di daerah transmigrasi tersebut.....
dan seringkali di saat kita merasa terlalu berat untuk bersyukur, bahkan merasa kehilangan sebab yang bagus untuk bersyukur, Allah mengirimkan sinyal-sinyal dan pelajaran dari arah yg tak terduga yang mengingatkan kita ttg betapa beruntungnya kita, dan betapa kufurnya kita akan nikmat yang terlalu sering kita lupakan.......

Read More..

Sunday, April 19, 2009

REKAMAN SEJARAH MANUSIA


Segala aktivitas manusia ternyata direkam oleh alam sekitar kita. Ada tiga rekaman yang berlangsung selama hidup kita. Yang pertama adalah rekaman oleh struktur alam. Yang ke dua rekaman oleh struktur otak. Dan yang ke tiga adalah rekaman oleh struktur genetika.

Setiap perbuatan, kata-kata, dan sikap hati kita setiap hari direkam oleh otak dan struktur genetika. Rekaman oleh otak bisa kita buktikan dengan cara sederhana. Bahwa otak kita ternyata memiliki daya ingat alias memori. Ini seperti pita kaset saja layaknya. Atau, lebih cocok, adalah rekaman digital yang dewasa ini semakin lumrah kita gunakan.


Setiap kita berbuat, maka kita menjadi ingat bahwa kita pernah berbuat itu. Setiap kata yang kita ucapkan juga kita ingat, dan suatu ketika akan muncul kembali di lain waktu. Kalau pun kita tidak mengingatnya - entah karena lupa - maka orang lainlah yang bakal mememorikan di dalam otak mereka.
Misalnya, ketika kita berbuat jahat kepada orang lain. Mungkin kita sudah lupa kalau kita berbuat jahat kepadanya, akan tetapi ia selalu ingat bahwa kita pernah berbuat jahat kepadanya. Dan, kalau pun kita semua sudah lupa, maka memori bawah sadar kitalah yang bakal merekam semua yang kita lakukan itu.
Kalau anda pernah melihat orang yang dihipnotis, maka anda akan menyaksikan hal ini, yaitu rekaman alam bawah sadar. Ketika seseorang itu sedang dihipnotis, kemudian kepadanya ditunjukkan barang tertentu, maka orang itu masih akan tetap mengingatnya meskipun ia sudah tersadar dari hipnotisnya.

Otak merekam segala peristiwa yang kita alami dan kemudian akan kita ingat selama kita masih hidup. Atau sampai suatu ketika nanti, saat kita dibangkitkan kembali di hari pengadilan. Tapi struktur genetika kita ternyata bisa merekam segala kejadian yang menimpa kita secara lintas generasi. Kenapa demikian? Karena sifat-sifat yang terkandung dalam struktur genetika kita itu ternyata diwariskan kepada anak keturunan kita.
Jadi struktur genetika kita yang sekarang ada di dalam tubuh ini adalah warisan orang tua kita. Separo berasal dari bapak, dan separonya dari ibu. Demikian pula yang dimiliki oleh orang tua kita, berasal dari orang tua mereka, separo dari bapak, separo dari ibu. Demikian selanjutnya. Struktur genetika kita itu mengandung gen-gen nenek moyang kita. Entah berapa persen dari yang ada pada diri kita itu, adalah gennya manusia pertama.

Dengan kata lain, struktur gen di dalam tubuh kita ini merekam sejarah manusia secara beruntun ke masa lalu. Ia mewariskan sifat-sifat dan 'pengalaman' orang-orang tua kita di jamannya. Lho, benarkah gen ini merekam 'pengalaman' mereka? Bukankah gen hanya mewariskan sifat-sifat dasar saja?
Dulu dikira begitu. Dikira gen-gen di dalam tubuh kita ini hanya mewariskan sifat-sifat dasar - bahkan hanya sifat fisik - saja. Ternyata penelitian mutakhir menunjukkan semua itu tidak benar. Struktur gen kita ternyata bisa merekam berbagai kebiasaan dan tingkah laku yang kita miliki. Ia merekam karakter dan watak. Ia merekam pola pikir. Ia merekam berbagai sifat yang secara berulang-ulang kita lakukan dalam hidup kita.

Bahkan ilmuwan Jepang Kazuo Murakami menghasilkan penelitian yang sangat mencengangkan, yang mengantarkan dia memenangkan penghargaan Max Planck Award di tahun 1990, dan penghargaan Japan Academy Prize di tahun 1996. Bahwa kebiasaan tertawa pun berpengaruh dan terekam di dalam struktur gen kita. Dan kemudian diwariskan kepada anak cucu kita.
Ini benar-benar mengubah cara pandang kita terhadap gen. Bahwa kualitas gen sangat dipengaruhi oleh bukan hanya kualitas fisik, melainkan juga sikap mental yang kita jalani semasa hidup...! Dia memperkenalkan teori 'nyala-padam' yang telah saya singgung di depan.

Kebiasaan bersikap baik ternyata menghasilkan suatu mekanisme yang mempengaruhi gen-gen kita agar berkualitas baik pula. Sebaliknya kebiasaan bersikap buruk, juga bakal mempengaruhi kualitas gen kita menjadi buruk.
Mungkin, sekarang anda jadi mengerti kenapa orang yang suka marah-marah dan tidak sabaran misalnya, akan memiliki penyakit yang berkait dengan liver dan diabetes. Perilaku emosional lainnya bisa berdampak pada tekanan darah dan jantung, misalnya? Ternyata, itu bukan hanya akibat mekanisme organik di dalam tubuhnya, melainkan juga disebabkan oleh mekanisme yang bersifat genetik di inti-inti sel.
Sebab, penyempitan pembuluh darah dan gangguan mekanisme jantung itu ternyata disebabkan oleh menyelewengnya reaksi-reaksi biokimiawi di dalam sel pembuluh darah. Padahal reaksi biokimiawi itu terjadi atas perintah gen-gen di dalam inti sel.

Setiap saat di dalam sel yang jumlahnya puluhan triliun ini terjadi reaksi biokimiawi tiada henti. Ya, badan kita adalah sebuah pabrik biokimia raksasa. Setiap saat kita makan dan minum memasukkan bahan-bahan biokimia yang kemudian dicerna oleh sistem pencernaan kita, lantas diedarkan ke seluruh tubuh, dan diubah menjadi energi secara besar-besaran untuk menunjang seluruh aktivitas kita. Semua itu terjadi di dalam sel-sel yang berjumlah triliunan. Mereka serempak bekerjasama untuk menghasilkan apa yang dibutuhkan oleh tubuh. Kesalahan sedikit saja dalam proses-proses seluler itu akan menyebabkan munculnya gangguan dalam sistem tubuh kita, yang kita sebut sebagai penyakit.

Perkembangan mutakhir terhadap berbagai macam penyakit menunjukkan bahwa ini ada kaitannya dengan kerja genetika di tingkat seluler. Penyakit seperti diabetes, jantung, liver, gangguan saraf, pencernaan, kanker, dan sebagainya ternyata tidak bisa dilepaskan dari bergesernya fungsi genetika kita.
Ini kini menjadi pembahasan hangat di kalangan ilmuwan biologi kedokteran. Sehingga mereka ramai-ramai melakukan penelitian terobosan untuk bisa melakukan pengobatan lewat jalur rekayasa genetika. Karena di sinilah rupanya akar permasalahan penyakit yang menggerogoti tubuh seorang pasien.

Jumlah gen di dalam setiap sel kita adalah sama. Akan tetapi ada yang berfungsi - menyala - dan ada yang tidak berfungsi alias padam. Jika kita bisa menyalakan gen-gen yang positif maka kita akan menjadi sehat. Sebaliknya, jika kita menyalakan gen-gen negatif, kita bakal sakit.
Jadi ternyata, gen-gen kita sudah memiliki potensi positif dan negatif itu. Tinggal, bagaimana caranya agar yang aktif adalah gen-gen yang positif saja. Sehingga bermanfaat untuk meningkatkan kualitas hidup kita.
Menariknya, berpikir positif bisa menyalakan gen-gen positif. Sedangkan berpikir negatif bakal menyalakan gen-gen negatif. Jika kita berpikir negatif, maka gen-gen negatif itu bakal menyulut reaksi-rekasi biokimia yang negatif pula dalam diri kita. Kita pun sakit, karenanya.

Apa maksud dari semua yang saya jelaskan tentang mekanisme genetika ini? Saya ingin mengajak pembaca untuk memahami bahwa gen-gen kita itu ternyata bisa dipengaruhi oleh sikap mental kita, dan berbagai peristiwa yang terjadi dalam pengalaman hidup kita.
Celakanya, jika hal itu terus menerus terjadi, pengaruhnya akan bersifat permanen dan terekam di dalam struktur gen. Dan kemudian diwariskan kepada generasi berikutnya. Anak-anak kita. Di antaranya sebagai penyakit-penyakit keturunan dan sifat-sifat bawaan. Kecenderungan itu akan muncul seiring dengan situasi dan kondisi yang mempengaruhinya.

Maka kita melihat, bahwa pengalaman dan sejarah hidup orang-orang terdahulu ternyata terekam secara beruntun di dalam gen-gen kita sebagai generasi terkini. Dengan kata lain, peristiwa-peristiwa yang terjadi di generasi terdahulu tercatat di dalam struktur genetika generasi sesudahnya. Kalau kita runut terus ke masa lalu, maka kita akan mendapati bahwa seluruh sejarah kehidupan manusia masa lalu ternyata terekam di struktur genetika manusia sekarang. Termasuk gen-gen manusia generasi pertama. Atau pun gen-gen makhluk hidup sebelum mereka.

Jika benar, manusia ini berasal dari makhluk yang lebih rendah derajatnya dibandingkan dengan manusia, mestinya gen-gen mereka terekam dan terdapat di struktur genetika manusia masa kini...
Lantas, bagaimana realitasnya? Para ilmuwan mikrobiologi - khususnya para ahli genetika - baru saja menyelesaikan pemetaan struktur genetika pada manusia. Bahwa ternyata genetika manusia terdiri dari sekitar 3-5 miliar kode-kode yang sangat rumit.
Akan tetapi mereka sangat bersemangat, karena di dalamnya terkandung informasi yang sangat menakjubkan. Di antaranya, adalah rekaman sejarah tentang asal-usul kehidupan manusia mulai dari generasi awal sampai generasi terkini.

Data-data fosil yang selama ini menjadi andalan para ahli palaentologi untuk merekonstruksi asal-usul kehidupan manusia agaknya bakal menjadi data sekunder belaka, di masa depan. Karena, rekaman sejarah kemanusiaan mulai terkuak dari penelitian biomolekuler dalam struktur genetika kita sendiri...


Read More..

Friday, April 17, 2009

Kisah lain di balik Pemilu


Pemilu legislatif yang baru saja usai menyisakan kisah lain di luar carut marut politik dan berbagai masalah kecurangan yang banyak diangkat.
Kisah ini berhubungan dengan para caleg yang telah banyak berkorban materi dan tenaga serta waktu untuk merebut satu kursi di legislative. Nah, ketika hasil pemilu tidak sesuai dengan yang diharapkan, dan tidak sebanding dengan biaya yang telah terkuras, mereka mulai linglung dan kemudian banyak yang stress. Sebuah republic yang unik. Kursi legislative tidak hanya diperebutkan oleh mereka yang layak, tapi juga terbuka bagi orang-orang gila yang ternyata selama ini tidak menyadari kegilaannya. Jadi di sisi ini, pemilu mempunyai hikmah yang juga unik, yaitu membuka mata masyarakat kita bahwa ternyata selama ini banyak orang gila di sekeliling mereka, dan kekalahan dalam pemilu membukakan jalan bagi orang-orang gila tadi untuk membuka tabir kegilaannya.


Memang, setelah pemilu digelar, barita-berita yang menghiasi wajah surat kabar nasional terbagi kepada dua hal. Yang pertama tentu saja tentang penghitungan suara, kecurangan-kecurangan yang dituduhkan, dimulai dari persoalan DPT, manipulasi suara dll……tuntutan kepada KPU dan bahkan Presiden, dan masalah-masalah lain yang berhubungan dengan kekisruhan pemilu. Nah, hal kedua adalah tentang sikap para caleg yang gagal tadi. Mulai dari yang stress, gila, bahkan sampai bunuh diri dan membunuh orang lain yang diduga mengejek kekalahannya. Juga berita tentang caleg yang berusaha meminta kembali uang ataupun hadiah yang diberikan kepada pemilih sebelum pemilu agar mereka mencentang namanya pada saat pemilihan, namun ketika suara yang didapat mengkhianati perjanjian tadi, maka uangpun harus kembali…keciaan..
Namun hal ini ternyata sudah diantisipasi oleh banyak Rumah sakit Jiwa yang jauh-jauh hari sudah menyiapkan kamar-kamar untuk para caleg yang stres. RSJ Semarang, Yogya, Pekan Baru, adalah sedikit di antara RSJ-RSJ lain yang mengantisipasi fenomena ini. Jadi bagi anda-anda yang mempunyai saudara, kenalan, teman, atau tetangga yang gagal jadi caleg, silahkan segera mendapatkan nomor telp RSJ terdekat di wilayah anda, karena siapa tahu dalam waktu dekat ini anda akan membutuhkannya……
106-03-01
17/4/09 22.57

Read More..

Thursday, April 16, 2009

Indonesia Tidak Dijajah Selama 350 tahun


Tanggal 8 Maret, 66 Tahun Lalu

"Wij sluiten nu.Vaarwel, tot betere tijden. Leve de Koningin!" (Kami akhiri sekarang. Selamat berpisah sampai waktu yang lebih baik. Hidup Sang Ratu!). Demikian NIROM (Nederlandsch Indische Radio Omroep Maatschappij/Maskapai Radio Siaran Hindia Belanda) mengakhiri siarannya pada tanggal 8 Maret 1942.

Enam puluh enam tahun yang lalu, tepatnya 8 Maret 1942, penjajahan Belanda di Indonesia berakhir sudah. Rupanya "waktu yang lebih baik" dalam siaran terakhir NIROM itu tidak pernah ada karena sejak 8 Maret 1942 Indonesia diduduki Pemerintahan Militer Jepang hingga tahun 1945. Indonesia menjadi negara merdeka pada tanggal 17 Agustus 1945.

Masyarakat awam selalu mengatakan bahwa kita dijajah Belanda selama 350 tahun. Benarkah demikian? Untuk ke sekian kalinya, harus ditegaskan bahwa "Tidak benar kita dijajah Belanda selama 350 tahun".

Masyarakat memang tidak bisa disalahkan karena anggapan itu sudah tertulis dalam buku-buku pelajaran sejarah sejak Indonesia merdeka! Tidak bisa disalahkan juga ketika Bung Karno mengatakan, "Indonesia dijajah selama 350 tahun!" Sebab, ucapan ini hanya untuk membangkitkan semangat patriotisme dan nasionalisme rakyat Indonesia saat perang kemerdekaan (1946-1949) menghadapi Belanda yang ingin kembali menjajah Indonesia.

Bung Karno menyatakan hal ini agaknya juga untuk meng-counter ucapan para penguasa Hindia Belanda. De Jong, misalnya, dengan arogan berkata, "Belanda sudah berkuasa 300 tahun dan masih akan berkuasa 300 tahun lagi!" Lalu Colijn yang dengan pongah berkoar, "Belanda tak akan tergoyahkan karena Belanda ini sekuat (Gunung) Mount Blanc di Alpen."

Tulisan ini akan menjelaskan bahwa anggapan yang sudah menjadi mitos itu, tidak benar. Mari kita lihat sejak kapan kita (Indonesia) dijajah dan kapan pula penjajahan itu berakhir.

Kedatangan penjajah

Pada 1511, Portugis berhasil menguasai Malaka, sebuah emporium yang menghubungkan perdagangan dari India dan Cina. Dengan menguasai Malaka, Portugis berhasil mengendalikan perdagangan rempah-rempah seperti lada, cengkeh, pala, dan fuli dari Sumatra dan Maluku. Pada 1512, D`Albuquerque mengirim sebuah armada ke tempat asal rempah-rempah di Maluku. Dalam perjalanan itu mereka singgah di Banten, Sundakalapa, dan Cirebon. Dengan menggunakan nakhoda-nakhoda Jawa, armada itu tiba di Kepulauan Banda, terus menuju Maluku Utara, akhirnya tiba juga di Ternate.

Di Ternate, Portugis mendapat izin untuk membangun sebuah benteng. Portugis memantapkan kedudukannya di Maluku dan sempat meluaskan pendudukannya ke Timor. Dengan semboyan "gospel, glory, and gold" mereka juga sempat menyebarkan agama Katolik, terutama di Maluku. Waktu itu, Nusantara hanyalah merupakan salah satu mata rantai saja dalam dunia perdagangan milik Portugis yang menguasai separuh dunia ini (separuh lagi milik Spanyol) sejak dunia ini dibagi dua dalam Perjanjian Tordesillas tahun 1493. Portugis menguasai wilayah yang bukan Kristen dari 100 mil di sebelah barat Semenanjung Verde, terus ke timur melalui Goa di India, hingga kepulauan rempah-rempah Maluku. Sisanya (kecuali Eropa) dikuasai Spanyol.

Sejak dasawarsa terakhir abad ke-16, para pelaut Belanda berhasil menemukan jalan dagang ke Asia yang dirahasiakan Portugis sejak awal abad ke-16. Pada 1595, sebuah perusahaan dagang Belanda yang bernama Compagnie van Verre membiayai sebuah ekspedisi dagang ke Nusantara. Ekpedisi yang dipimpin oleh Cornelis de Houtman ini membawa empat buah kapal. Setelah menempuh perjalanan selama empat belas bulan, pada 22 Juni 1596, mereka berhasil mendarat di Pelabuhan Banten. Inilah titik awal kedatangan Belanda di Nusantara.

Kunjungan pertama tidak berhasil karena sikap arogan Cornelis de Houtman. Pada 1 Mei 1598, Perseroan Amsterdam mengirim kembali rombongan perdagangannya ke Nusantara di bawah pimpinan Jacob van Neck, van Heemskerck, dan van Waerwijck. Dengan belajar dari kesalahan Cornelis de Houtman, mereka berhasil mengambil simpati penguasa Banten sehingga para pedagang Belanda ini diperbolehkan berdagang di Pelabuhan Banten. Ketiga kapal kembali ke negerinya dengan muatan penuh. Sementara itu, kapal lainnya meneruskan perjalanannya sampai ke Maluku untuk mencari cengkih dan pala.

Dengan semakin ramainya perdagangan di perairan Nusantara, persaingan dan konflik pun meningkat. Baik di antara sesama pedagang Belanda maupun dengan pedagang asing lainnya seperti Portugis dan Inggris. Untuk mengatasi persaingan yang tidak sehat ini, pada 1602 di Amsterdam dibentuklah suatu wadah yang merupakan perserikatan dari berbagai perusahaan dagang yang tersebar di enam kota di Belanda. Wadah itu diberi nama Verenigde Oost-Indische Compagnie (Serikat Perusahaan Hindia Timur) disingkat VOC.

Pemerintah Kerajaan Belanda (dalam hal ini Staaten General), memberi "izin dagang" (octrooi) pada VOC. VOC boleh menjalankan perang dan diplomasi di Asia, bahkan merebut wilayah-wilayah yang dianggap strategis bagi perdagangannya. VOC juga boleh memiliki angkatan perang sendiri dan mata uang sendiri. Dikatakan juga bahwa octrooi itu selalu bisa diperpanjang setiap 21 tahun. Sejak itu hanya armada-armada dagang VOC yang boleh berdagang di Asia (monopoli perdagangan).

Dengan kekuasaan yang besar ini, VOC akhirnya menjadi "negara dalam negara" dan dengan itu pula mulai dari masa Jan Pieterszoon Coen (1619-1623, 1627-1629) sampai masa Cornelis Speelman (1681-1684) menjadi Gubernur Jenderal VOC, kota-kota dagang di Nusantara yang menjadi pusat perdagangan rempah-rempah berhasil dikuasai VOC. Batavia (sekarang Jakarta) menjadi pusat kedudukan VOC sejak 1619, Ambon dikuasai tahun 1630. Beberapa kota pelabuhan di Pulau Jawa baru diserahkan Mataram kepada VOC antara tahun 1677-1705. Sementara di daerah pedalaman, raja-raja dan para bupati masih tetap berkuasa penuh. Peranan mereka hanya sebatas menjadi "tusschen personen" (perantara) penguasa VOC dan rakyat.

"Power tends to Corrupt." Demikian kata Lord Acton, sejarawan Inggris terkemuka. VOC memiliki kekuasaan yang besar dan lama, VOC pun mengalami apa yang dikatakan Lord Acton. Pada 1799, secara resmi VOC dibubarkan akibat korupsi yang parah mulai dari "cacing cau" hingga Gubernur Jenderalnya. Pemerintah Belanda lalu menyita semua aset VOC untuk membayar utang-utangnya, termasuk wilayah-wilayah yang dikuasainya di Indonesia, seperti kota-kota pelabuhan penting dan pantai utara Pulau Jawa.

Selama satu abad kemudian, Hindia Belanda berusaha melakukan konsolidasi kekuasaannya mulai dari Sabang-Merauke. Namun, tentu saja tidak mudah. Berbagai perang melawan kolonialisme muncul seperti Perang Padri (1821-1837), Perang Diponegoro (1825-1830), Perang Aceh (1873-1907), Perang di Jambi (1833-1907), Perang di Lampung (1834-1856), Perang di Lombok (1843-1894), Perang Puputan di Bali (1846-190 , Perang di Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengah (1852-190 , Perlawanan di Sumatra Utara (1872-1904), Perang di Tanah Batak (1878-1907), dan Perang Aceh (1873-1912).

Peperangan di seluruh Nusantara itu baru berakhir dengan berakhirnya Perang Aceh. Jadi baru setelah tahun 1912, Belanda benar-benar menjajah seluruh wilayah yang kemudian menjadi wilayah Republik Indonesia (kecuali Timor Timur). Jangan lupa pula bahwa antara 1811-1816, Pemerintah Hindia Belanda sempat diselingi oleh pemerintahan interregnum (pengantara) Inggris di bawah Letnan Gubernur Thomas Stamford Raffles.

Saat-saat akhir

Pada 7 Desember 1941, Angkatan Udara Jepang di bawah pimpinan Laksamana Nagano melancarkan serangan mendadak ke pangkalan angkatan laut AS di Pearl Harbour, Hawaii. Akibat serangan itu kekuatan angkatan laut AS di Timur Jauh lumpuh. AS pun menyatakan perang terhadap Jepang. Demikian pula Belanda sebagai salah satu sekutu AS menyatakan perang terhadap Jepang.

Pada 18 Desember 1941, pukul 06.30, Gubernur Jenderal Hindia Belanda Jenderal Tjarda van Starkenborgh Stachouwer melalui radio menyatakan perang terhadap Jepang. Pernyataan perang tersebut kemudian direspons oleh Jepang dengan menyatakan perang juga terhadap Pemerintah Hindia Belanda pada 1 Januari 1942. Setelah armada Sekutu dapat dihancurkan dalam pertempuran di Laut Jawa maka dengan mudah pasukan Jepang mendarat di beberapa tempat di pantai utara Pulau Jawa.

Pemerintah Kolonial Hindia Belanda memusatkan pertahanannya di sekitar pegunungan Bandung. Pada waktu itu kekuatan militer Hindia Belanda di Jawa berjumlah empat Divisi atau sekitar 40.000 prajurit termasuk pasukan Inggris, AS, dan Australia. Pasukan itu di bawah komando pasukan sekutu yang markas besarnya di Lembang dan Panglimanya ialah Letjen H. Ter Poorten dari Tentara Hindia Belanda (KNIL). Selanjutnya kedudukan Pemerintah Kolonial Belanda dipindahkan dari Batavia (Jakarta) ke Kota Bandung.

Pasukan Jepang yang mendarat di Eretan Wetan adalah Detasemen Syoji. Pada saat itu satu detasemen pimpinannya berkekuatan 5.000 prajurit yang khusus ditugasi untuk merebut Kota Bandung. Satu batalion bergerak ke arah selatan melalui Anjatan, satu batalion ke arah barat melalui Pamanukan, dan sebagian pasukan melalui Sungai Cipunagara. Batalion Wakamatsu dapat merebut lapangan terbang Kalijati tanpa perlawanan berarti dari Angkatan Udara Inggris yang menjaga lapangan terbang itu.

Pada 5 Maret 1942, seluruh detasemen tentara Jepang yang ada di Kalijati disiapkan untuk menggempur pertahanan Belanda di Ciater dan selanjutnya menyerbu Bandung. Akibat serbuan itu tentara Belanda dari Ciater mundur ke Lembang yang dijadikan benteng terakhir pertahanan Belanda.

Pada 6 Maret 1942, Panglima Angkatan Darat Belanda Letnan Jenderal Ter Poorten memerintahkan Komandan Pertahanan Bandung Mayor Jenderal J. J. Pesman agar tidak mengadakan pertempuran di Bandung dan menyarankan mengadakan perundingan mengenai penyerahan pasukan yang berada di garis Utara-Selatan yang melalui Purwakarta dan Sumedang. Menurut Jenderal Ter Poorten, Bandung pada saat itu padat oleh penduduk sipil, wanita, dan anak-anak, dan apabila terjadi pertempuran maka banyak dari mereka yang akan jadi korban.

Pada 7 Maret 1942 sore hari, Lembang jatuh ke tangan tentara Jepang. Mayjen J. J. Pesman mengirim utusan ke Lembang untuk merundingkan masalah itu. Kolonel Syoji menjawab bahwa untuk perundingan itu harus dilakukan di Gedung Isola (sekarang gedung Rektorat UPI Bandung). Sementara itu, Jenderal Imamura yang telah dihubungi Kolonel Syoji segera memerintahkan kepada bawahannya agar mengadakan kontak dengan Gubernur Jenderal Tjarda van Starkenborgh Stachouwer untuk mengadakan perundingan di Subang pada 8 Maret 1942 pagi. Akan tetapi, Letnan Jenderal Ter Poorten meminta Gubernur Jenderal agar usul itu ditolak.

Jenderal Imamura mengeluarkan peringatan bahwa "Bila pada 8 Maret 1942 pukul 10.00 pagi para pembesar Belanda belum juga berangkat ke Kalijati maka Bandung akan dibom sampai hancur." Sebagai bukti bahwa ancaman itu bukan sekadar gertakan, di atas Kota Bandung tampak pesawat-pesawat pembom Jepang dalam jumlah besar siap untuk melaksanakan tugasnya.

Melihat kenyataan itu, Letnan Jenderal Ter Poorten dan Gubernur Jenderal Tjarda beserta para pembesar tentara Belanda lainnya berangkat ke Kalijati sesuai dengan tanggal dan waktu yang telah ditentukan. Pada mulanya Jenderal Ter Poorten hanya bersedia menyampaikan kapitulasi Bandung. Namun, karena Jenderal Imamura menolak usulan itu dan akan melaksanakan ultimatumnya. Akhirnya, Letnan Jenderal Ter Poorten dan Gubernur Jenderal Tjarda menyerahkan seluruh wilayah Hindia Belanda kepada Jepang tanpa syarat. Keesokan harinya, 9 Maret 1942 pukul 08.00 dalam siaran radio Bandung, terdengar perintah Jenderal Ter Poorten kepada seluruh pasukannya untuk menghentikan segala peperangan dan melakukan kapitulasi tanpa syarat.

Itulah akhir kisah penjajahan Belanda. Setelah itu Jepang pun menduduki Indonesia hingga akhirnya merdeka 17 Agustus 1945. Jepang hanya berkuasa tiga tahun lima bulan delapan hari.

Analisis

Berdasarkan uraian di atas, kita bisa menghitung berapa lama sesungguhnya Indonesia dijajah Belanda. Kalau dihitung dari 1596 sampai 1942, jumlahnya 346 tahun. Namun, tahun 1596 itu Belanda baru datang sebagai pedagang. Itu pun gagal mendapat izin dagang. Tahun 1613-1645, Sultan Agung dari Mataram, adalah raja besar yang menguasai seluruh Jawa, kecuali Banten, Batavia, dan Blambangan. Jadi, tidak bisa dikatakan Belanda sudah menjajah Pulau Jawa (yang menjadi bagian Indonesia kemudian).

Selama seratus tahun dari mulai terbentuknya Hindia Belanda pascakeruntuhan VOC (dengan dipotong masa penjajahan Inggris selama 5 tahun), Belanda harus berusaha keras menaklukkan berbagai wilayah di Nusantara hingga terciptanya Pax Neerlandica. Namun, demikian hingga akhir abad ke-19, beberapa kerajaan di Bali, dan awal abad ke-20, beberapa kerajaan di Nusa Tenggara Timur, masih mengadakan perjanjian sebagai negara bebas (secara hukum internasional) dengan Belanda. Jangan pula dilupakan hingga sekarang Aceh menolak disamakan dengan Jawa karena hingga 1912 Aceh adalah kerajaan yang masih berdaulat. Orang Aceh hanya mau mengakui mereka dijajah 33 tahun saja.

Kesimpulannya, tidak benar kita dijajah Belanda selama 350 tahun. Yang benar adalah, Belanda memerlukan waktu 300 tahun untuk menguasai seluruh Nusantara.
Oleh Nina Herlina L.
Penulis, Guru Besar Ilmu Sejarah Unpad/Ketua Masyarakat Sejarawan Indonesia Cabang Jawa Barat/Ketua Pusat Kebudayaan Sunda Fakultas Sastra Unpad.
http://forum.nationalgeographic.co.id/forum.php?id=11

Read More..

ayat suci dalam kromosom manusia


Dr. Ahmad Khan seorang peneliti lulusan Summa Cumlaude dari Duke University menemukan informasi lain selain konstruksi Polipeptida yang dibangun dari kodon DNA.
DNA (Deoxy Nucleotida Acid) sendiri merupakan materi genetik yang membawa informasi yang dapat diturunkan. Di dalam sel manusia DNA dapat ditemukan pada inti sel dan di dalam mitokhondria.
Di dalam inti sel, DNA membentuk satu kesatuan untaian yang disebut kromosom. Setiap sel manusia yang normal memiliki 46 kromosom yang terdiri dari 22 pasang kromosom somatik dan 1 pasang kromosom sex (XX atau XY)
Dalam dunia biologi dan genetika dikenal banyaknya DNA yang hadir tanpa memproduksi protein sama sekali.


Area tanpa produksi ini disebut Junk DNA atau DNA sampah.
Kenyataannya DNA tersebut menurut Ahmad Khan jauh sekali dari makna sampah. Menurut hasil hasil risetnya, Junk DNA tersebut merupakan untaian firman-firman Allah sebagai pencipta serta sebagai tanda kebesaran Allah bagi kaum yang berpikir.
Setelah bekerjasama dengan adiknya yang bernama Imran, seorang yang ahli dalam analisis sistem, laboratorium genetiknya mendapatkan proyek dari pemerintah.
Proyek tersebut awalnya ditujukan untuk meneliti gen kecerdasan pada manusia. Dengan kerja kerasnya Ahmad Khan berupaya untuk menemukan huruf Arab yang mungkin dibentuk dari rantai Kodon pada kromosom manusia.
Sampai kombinasi tersebut menghasilkan ayat-ayat Al Qur”an. Akhirnya pada tanggal 2 Januari tahun 1999 pukul 2 pagi, ia menemukan ayat yang pertama “Bismillah ir Rahman ir Rahiim. “Iqra bismirrabbika ladzi Khalq”, “Bacalah dengan nama Tuhanmu yang menciptakan”.
Ayat tersebut adalah awal dari surat Al-A”laq yang merupakan surat pertama yang diturunkan Allah kepada Nabi Muhammad di Gua Hira.
Anehnya setelah penemuan ayat pertama tersebut ayat lain muncul satu persatu secara cepat. Sampai sekarang ia telah berhasil menemukan 1/10 ayat Alquran.
Ahmad Khan kemudian menghimpun penemuan-penemuannya dalam beberapa lembar kertas yang banyak memuat kode-kode genetika rantai kodon pada cromosome manusia yaitu; T, C, G, dan A masing-masing kode Nucleotida akan menghasilkan huruf Arab yang apabila dirangkai akan menjadi firman Allah yang sangat mengagumkan.

Read More..

Wednesday, April 15, 2009

PKS................


Fakta membuktikan sampai saat ini bahwa PKS berhasil tampil sebagai partai yang bersih dan peduli, sesuai dengan jargon yang diusungnya. Selain itu PKS juga kental dengan identitas keislaman yang disandangnya walaupun tidak secara “brutal” mengusung penerapan syariah islam seperti yang dilakukan PBB. Dengan track record yang baik tadi, plus identitas sebagai partai islam, mestinya di Negara yang berpenduduk mayoritas islam PKS bisa menjadi jawara dalam pemilu yang dilakukan, atau paling tidak mendapat sekurang-kurangnya 20% seperti yang ditargetkan partai itu sendiri. Namun sampai saat ini PKS hanya menduduki peringkat keempat dan ini diprediksikan akan tetap, dan hanya mendapatkan 8% lebih.

Sebelum pemilu dilaksanakan, PKS terlihat berusaha membuka diri dan menampilkan kepada masyarakat bahwa mereka adalah partai semua golongan, sebuah usaha yang mungkin agak terlambat untuk menepis anggapan yang beredar umum di masyarakat bahwa PKS adalah partai kelompok tertentu, partai yang ekslusif.
Maneuver tentang pemilihan presiden dan wapres pun justru terlihat lebih membingungkan, bahkan cenderung “lucu”. Semua menyaksikan bagaimana PKS begitu sumringah ketika JK mengunjungi markas mereka di Mampang setelah menyatakan siap maju sebagai capres, dan PKS begitu gegap gempita berusaha menyandingkan JK dengan HNW. Dan tak lama kemudian berbelok menjadi SBY-HNW setelah JK bertemu dengan Mega.
Setelah pemilu, PKS terlihat semakin linglung. Ketika wacana SBY-JK kembali menguat seiring dengan perolehan suara Demokrat yang memuncaki daftar klasemen perolehan suara, dan Golkar di peringkat 2 dan 3 karena saling salip dengan PDI P, salah seorang petinggi PKS melontarkan sebuah ungkapan yang lagi-lagi lucu, bahwa mereka akan menarik dukungan apabila SBY kembali dengan JK. Yang saya fahami, JK tidak pantas lagi disandingkan dengan SBY karna status quo atau kinerja yang plin plan dan kekuatan Golkar di parlemen yang menurut mereka sering menghadang kebijakan SBY. Kalau memang seperti itu, kenapa mereka begitu bersemangat mendukung pencalonan JK sebagai capres beberapa saat lalu dan bahkan langsung menyambut dengan menawarkan HNW sebagai wapres??? Namun ini pun tidak lama berlangsung karena salah seorang petinggi nya kembali berusaha menjernihkan situasi dan mengembalikan posisi PKS ke sumbu koalisi PD. Akhirnya, seorang awam seperti saya cenderung menyimpulkan bahwa jelas ada perpecahan di dalam tubuh PKS, ini mulai terlihat sejak adanya keinginan menduetkan JK dengan HNW yang ditentang sebagian elemen di dalam tubuh PKS. Dan ini semakin terlihat ketika elemen yang menolak JK-HNW tadi mengeluarkan statemen penolakan SBY-JK kembali. Mungkin ada yang mengatakan bahwa perbedaan pendapat dalam internal sebuah partai adalah hal yang biasa, namun menurut saya, pada titik ini, PKS mulai mengikuti “sunnah” partai-partai lain yang terpecah ketika perbedaan-perbedaan mendasar seperti ini dibiarkan berlarut, sehingga saya tidak akan heran apabila kemudian pada tahun-tahun mendatang akan muncul PKS Perjuangan atau PKS pembaharuan…sebuah bayangan yang terlalu ironis untuk partai seperti PKS….
Jadi, kembali kepada perolehan suara PKS yang terpaku di bawah 10% mungkin pada satu sisi terlihat tidak adil. Bukan kah PKS yang menunjukkan kepedulian melebihi partai-partai lain? Dibanding Golkar dan PDI P, PKS jelas lebih bersih dan bebas dari dosa panjang politik sebelum reformasi seperti yang dimiliki Golkar dan PDI P. Dengan Demokrat jelas PKS lebih “tua”, namun apa yang menyebabkan Demokrat mampu melejit bahkan melebihi dua parpol besar ?? atau dalam redaksi lain, apa yang dimiliki Demokrat dan tidak dimiliki oleh PKS?
Ketika membandingkan antara PKS dengan PD, yang pertama terlintas adalah label Nasionalis dan Islamis yang melekat di pundak kedua partai. Dalam dua pemilu terdahulu kita lihat pemenangnya juga berasal dari partai nasionalis. Dan partai islam harus tetap puas berada di papan tengah. Apa yang salah dengan muslim Indonesia?? Kenapa kepercayaan kepada partai nasionalis melebihi kepercayaan mereka kepada partai islam, dan kalau menilik pemenang pemilu sesungguhnya (dibaca Golput), maka ternyata label islam tidak cukup untuk menarik simpati rakyat, dan label islam juga tidak bisa menjamin mendapat kepercayaan dari rakyat yang meyoritas muslim.
Dengan pengalaman semenjak merdeka sampai sekarang dimana partai nasionalis senantiasa memimpin dalam setiap pemilu yang diselenggarakan, sepertinya rakyat merasa jauh lebih nyaman dengan apa yang selama ini mereka rasakan. Sehingga label islam yang diusung sejumlah partai tidak cukup menarik bagi mereka dan bahkan cenderung menakutkan. Jadi kalau dikatakan bahwa perolehan partai islam khususnya PKS tidak mampu menyaingi partai-partai nasionalis mapan karena keengganan mereka melakukan politik uang dalam merebut hati pemilih, saya rasa alas an ini juga kurang tepat. Toh banyak kita baca di berbagai media tentang caleg-caleg yang stress karena tidak memperoleh suara sesuai yang diharapkan, sementara biaya yang telah dikeluarkan untuk “membeli” suara telah banyak dihamburkan, dan di tempat lain juga banyak caleg yang menarik kembali hadiah yang diberikan kepada masyarakat ketika mengetahui bahwa mereka tidak memilihnya ketika pemilu. Semua fakta di atas membuktikan bahwa pemilih sudah cukup cerdik untuk menentukan pilihannya dan tidak melulu terikat kepada sogokan-sogokan politik yang diberikan caleg. Bagi mereka, kalaupun dikasih uang ya diambil, untuk urusan pilihan mereka akan memilih yang mereka anggap baik. Jadi alasan bahwa PKS mendapatkan suara minim karena tidak ikut-ikutan money politic adalah naïf.
Disamping itu, ciri ekslusif yang selama ini terlanjur melekat pada PKS juga menjadi salah satu factor kenapa tidak semua pemilih parpol islam memilih PKS. Satu hal yang tidak bisa dipungkiri bahwa PKS didirikan dan dibidani oleh sebuah kelompok islam yang terlihat “berbeda” dari yang lain. Fakta bahwa mereka bersih, jujur, peduli, professional, dan lainnya tidak cukup mampu menarik mereka yang terlanjur melihat mereka berbeda. Bahkan ketika kemudian PKS berusaha lebih membuka diri untuk menarik dukungan dari masyarakat yang lebih luas, fakta bahwa mungkin sekitar 99% caleg yang mereka ajukan berasal dari kalangan mereka, tidak cukup memback up langkah keterbukaan tadi. Sehingga pemilih muslim yang memilih parpol islam pun enggan mendekat ke PKS dan lebih memilih parpol islam lainnya.

KDI 106-03-01
150409 21.16

Read More..

Tuesday, March 31, 2009

PEMILU, KEPERCAYAAN, DAN HARAPAN…??


Tahun ini Bangsa Indonesia kembali akan menyelenggarakan sebuah helatan akbar, sebuah pemilihan umum yg juga sering kita sebut sebagai pesta demokrasi. Dimulai dengan pemilihan para wakil rakyat, dilanjutkan dengan pemilihan pucuk pimpinan Republik Indonesia. Pemilu kali ini akan menjadi yang ketiga pasca reformasi sekaligus menjadi kaca perbandingan sejauh mana tingkat kedewasaan politik yang telah dicapai dan sejauh mana cita-cita reformasi terwujud. Di satu sisi reformasi menghadirkan kebebasan dalam banyak bentuk. Kebebasan pers, kebebasan berbicara, menyampaikan pendapat dan kebebasan lainnya yang mungkin tak terbayang pada zaman orde baru. Namun disisi lain – di tatanan bawah, di kehidupan yang lebih nyata - reformasi menghadirkan banyak keluhan di masyarakat. Sehingga tidak sedikit yang merindukan kembali masa-masa orba yang terkesan lebih teratur, terkendali, dan yang paling penting dan lebih terasa bagi kebanyakan rakyat adalah harga-harga bahan dasar makanan pokok yang relative terjangkau dan jauh lebih murah dibanding harga-harga sekarang yang semakin melangit.

Mungkin bisa dikatakan bahwa pemilu Indonesia merupakan pesta demokrasi termahal, terheboh, dan paling menggairahkan. Dengan 44 partai politik yang berpartisipasi, puluhan ribu calon anggota legislative yang berjuang berebut mendapatkan kursi di parlemen, baik itu pusat maupun daerah tingkat I dan II, pemilu di negeri kita pantas disebut sebagai salah satu pemilu terakbar. Dan tentu saja biayanya juga akbar. Saya tidak bisa membayangkan berapa dana yang tersedot untuk pesta demokrasi ini, baik itu anggaran yang digelontorkan pemerintah sebagai penyelenggara, maupun dana yang dikeluarkan 44 partai peserta, ditambah dengan dana yang harus dikucurkan dari kantong-kantong pribadi puluhan ribu caleg yang bertarung. Mengingat berbagai penderitaan rakyat,musibah yang beruntun, dan banyaknya mereka yang masih terkatung-katung karena berbagai bencana alam yang menimpa negeri kita dalam beberapa tahun terakhir , saya hanya merasa bahwa triliunan rupiah yang tersedot untuk itu adalah sebuah harga yang pantas dipertanyakan.
Kita semua menginginkan perubahan, itu betul. Kita semua menginginkan perbaikan di segala bidang melalui pemilihan umum mendatang adalah tepat, namun menghamburkan biaya sebanyak-banyaknya demi sebuah hasil yang masih diragukan, adalah ironis. Saya tidak ingin bersikap apatis, namun bercermin kepada pemilu 2004 yg menghasilkan wakil-wakil rakyat yang amat sangat mengecewakan, saya tidak ingin harga yg begitu mahal kembali dikorbankan hanya untuk menelurkan tipe-tipe wakil rakyat yang sama. Kita sudah kenyang dengan ulah para wakil rakyat terhormat yang terlihat jelas hanya mementingkan perut sendiri dengan berbagai tingkah konyol dan bermacam muslihat demi mempertebal kantong mereka, tuntutan demi tuntutan kenaikan gaji, mendapatkan komisi ini itu, di samping gaji yang cukup besar (apalagi diukur dari pendapatan mayoritas bangsa ini) yg telah diberikan Negara – dan itu tentunya berasal dari rakyat – sementara tepat di depan hidung mereka rakyat yang seharusnya mereka perjuangkan menjerit kelaparan….semua itu, semakin menghilangkan kepercayaan rakyat terhadap wakil-wakil mereka di gedung DPR sana. Saya tidak ingin menafikan mereka yang betul-betul berjuang demi rakyat, namun sayangnya, jumlah mereka kalah jauh dibanding para wakil rakyat gadungan tadi, sehingga saya seringkali merasa kasihan karena mereka juga harus ikut terkena getah cacian dari rakyat.
Namun bagaimanapun tampaknya pemilu adalah sebuah keniscayaan dalam berdemokrasi. Karena untuk saat ini, itulah satu-satunya cara untuk membawa perubahan, mengumpulkan asa jutaan rakyat yang nyaris kehilangan kepercayaan akan kehidupan yang lebih baik.
Pemilu legislatif yang diadakan setiap 5 tahun sekali menjadi keharusan yang menunjukkan bahwa negara Indonesia adalah negara yang menganut asas demokrasi, dan bertumpu pada bentuk negara kesatuan RI, namun tak bisa dipungkiri juga amanah demokrasi yang mengharuskan pemilu yang langsung, umum, bebas dan rahasia tanpa kecurangan itu hanya menjadi isapan jempol belaka, bukti di lapangan tidak seperti apa yang diamanahkan.
Dan seiring dengan semakin dekatnya pemilu, harapan-harapan jutaan rakyat Indonesia seolah semakin berdengung keras, menghentak-hentak lantang lewat ribuan microfon di seluruh pelosok negeri, mengalir dari lidah-lidah para juru kampanye. Harapan-harapan tersebut disambut dengan janji-janji tentang Indonesia yang lebih baik, janji-janji tentang kehidupan yang lebih baik, dan janji-janji tentang pemerintahan yang berpihak kepada rakyat. Maka seperti pemilu-pemilu yang lalu, masa-masa kampanye adalah masa-masa tebar pesona dan janji.
Dan di sisi lain, berbagai manuver politik, baik yang dilakukan oleh partai-partai maupun calon-calon yang dielus dan diorbitkan untuk menjadi calon presiden mendatang semakin berwarna. Harian-harian nasional dipenuhi dengan berita-berita tentang setiap move-move politik yang semakin membingungkan. Telinga masyarakat menjadi amat familiar dengan kosa kata seperti koalisi, blok-blok politik maupun poros-poros yang dihembuskan dan kemudian beterbangan secara serampangan menuai berbagai analisa dan komentar-komentar di media massa.
Mulai dari blok S yang identik dengan SBY, blok M atau blok Megawati, blok J untuk Jusuf Kalla, lalu pada tingkat koalisi antar partai ada blok pembaharuan, kemudian muncul istilah segitiga emas yang dimunculkan Surya Dharma Ali dengan menyatukan 3 partai tua (Golkar, PDIP dan PPP), dan diikuti dengan munculnya istilah jembatan emas yang digagas oleh Partai Demokrat dan dilihat sebagai usaha untuk menyaingi segitiga emas yang terlebih dulu digagas.
Belum cukup sampai disini, setelah banyak nama yang muncul untuk maju pada pemilihan presiden mendatang, baik yang dicalonkan partai maupun yang maju sebagai calon independen, akhirnya mengerucut pada 3 nama, SBY, Mega dan JK. Sedangkan nama-nama lain walaupun masih bertahan seperti Prabowo diperkirakan tidak bisa bersaing dan justru lebih berpeluang apabila maju sebagai cawapres dari salah satu nama capres di atas. Nah, pada penentuan cawapres inipun kemudian zig zag politik parpol-parpol juga terlihat membingungkan. Jk yang ekseptabilitas nya cenderung meningkat setelah menyatakan kesediaannya untuk maju sebagai capres langsung disambut hangat oleh PKS, dan harian-harian nasional pun diramaikan oleh berita kemungkinan duet ideal antara JK dan Hidayat Nur Wahid. Sebuah paduan ideal antara jawa-non jawa dan nasionalis-islam. Namun tidak lama isu itu mental begitu JK menyambangi Megawati dan tercetus kemungkinan adanya koalisi gajah antara 2 parpol besar. Tidak lama, PKS merapat kembali kepada Demokrat dan muncul lagi bentuk pasangan ideal lain, SBY-HNW. Paduan antara militer-sipil dan nasionalis-islam. Dan setidaknya sampai saat ini duet ini terus digodok. Adapun koalisi antara Golkar dan PDIP untuk pemilihan presiden diperkirakan sulit terwujud mengingat keduanya sama-sama mengajukan calon presiden dan sulit dibayangkan salah satu dari Mega atau JK mau mengalah dan menjadi wakil bagi yang lain.
Semua manuver-manuver politik di atas tentunya belum ada yang memberikan kepastian, baik itu tentang koalisi partai, pembentukan blok-blok dan poros-poros politik antar parpol, maupun wacana tentang capres dan cawapres yang mendampinginya. Apalagi banyak parpol yang menegaskan bahwa keputusan final tentang koalisi dan pengajuan capres atau cawapres baru akan diambil setelah melihat hasil pemilu legislative nanti.
Apapun juga, akhirnya bagi kebanyakan rakyat awam, dan termasuk saya, semuanya serba membingungkan. Satu partai yang tadinya terlihat merapat ke partai lain tau-tau menyebrang dan merapat ke yang lain lagi, dalam tingkat capres cawapres juga seperti itu. Mungkin semua ini bagian dari kalkulasi politik yang harus dihitung untung ruginya, dan bagian dari penjajakan untuk melihat sejauh mana kecocokan program antara satu dengan yang lainnya. Mungkin bagi yang mengerti politik, semua ini terlihat menggairahkan, melahirkan analisa-analisa cerdas dalam membaca kalkulasi politik yang tergambar dari tiap maneuver yang dilakukan oleh tiap partai maupun capres dan cawapres. Namun bagi mereka yang tidak terlalu mengerti, sekali lagi, sangat membingungkan. Salah sendiri ya..?? siapa yang suruh mikirin..??..
Kembali kepada pemilu legislative yang sudah di depan mata, Jujur saja, dengan system yang ada sekarang saya pribadi meragukan pemilu ini akan mampu melahirkan wakil rakyat dalam arti yang sebenarnya. Wakil rakyat yang benar-benar berjuang untuk rakyat, berusaha mewujudkan janji-janji yang ditebar selama kampanye. Dan pada pemilu sekarang, dengan adanya peraturan baru yang menghapuskan sistem nomer urut dan digantikan dengan sistem suara terbanyak masing-masing caleg, maka tiap Caleg harus bekerja keras mengumpulkan suara sebanyak-banyaknya yang artinya tiap calon harus mengeruk saku lebih dalam!. Ditambah lagi kemudian dengan “pemerasan” yang dilakukan oleh calon pemilih terhadap caleg kalau ingin dipilih. Jadi, kalau dulu kita biasa mendengar money politic yang dilakukan oleh partai atau caleg tertentu, saat ini lebih berkembang dengan tuntutan money politik yang justru datang dari pemilih. Dan cilakanya, permainan “politik uang” juga tidak akan banyak menentukan kemenangan para caleg, karena masyarakat pemilih kita saat ini sudah relatif cerdas dalam menentukan pilihannya. Pemberian caleg dalam bentuk materi akan mereka terima dengan senang hati, namun pilihan mereka di bilik suara belum tentu kepada yang memberikan materi.
Sudah menjadi rahasia umum kemudian apabila mereka yang berhasil lolos ke Senayan kemudian menjadikan pengembalian dana kampanye sebagai prioritas utama dalam bekerja. Dan sudah menjadi rahasia umum pula apabila salah satu faktor yang menyebabkan Indonesia menjadi negara miskin karena adanya perilaku korupsi. Dan salah satu sumber korupsi terbesar, berasal dari lembaga legislatif.
Saya minta maaf apabila catatan kecil ini penuh dengan sikap pesimis dan jauh dari sikap “pemuda harapan bangsa” yang seyogyanya senantiasa optimis dalam menyongsong hari esok. Saya sudah berusaha mencoba optimis dan berfikir lebih positif ketika mencoba menggoreskan pena untuk catatan kecil ini, namun berbagai fakta menyedihkan dan sekaligus memuakkan tentang berbagai perilaku korupsi yang melibatkan para anggota dewan yang terhormat, semakin hari semakin menggerus kepercayaan yang sebenarnya masih ingin saya pertahankan.
Jadi kalaupun fenomena golput diprediksi akan cenderung meningkat dan kembali menjadi pemenang pada pemilu mendatang, saya rasa itu tidak terlepas dari hilangnya kepercayaan rakyat terhadap pemilu dan produk yang dihasilkan pemilu. Bahkan saya meragukan fatwa MUI tentang keharaman golput mempunyai efek yang besar dalam mengurangi angka golput. Karena pada kenyataannya, golput hanyalah akumulasi dari kekecewaan yang terus menumpuk setiap kali pemilu dilaksanakan dan melahirkan produk-produk yang tidak berubah bahkan cenderung semakin korup. Dan pada akhirnya, golongan “putih” hanyalah sebuah refleksi yang kemudian mengarah menjadi bentuk lain dari perlawanan rakyat menentang politik “hitam” yang seakan tertancap demikian dalamnya di kancah perpolitikan Indonesia.
Lalu, kalaupun ada yang kemudian bertanya apakah harapan sudah hilang sama sekali?? Saya akan menjawab : “dum vita est, spest est” bahwa selama kita hidup, harapan akan tetap ada. Tanpa harapan bagaimana mungkin kita berani menyatakan bahwa kita masih hidup?? Apalagi ketika kita berbicara tentang sebuah bangsa yang besar yang sayangnya sampai saat ini masih jauh dari sikap dan ciri-ciri sebagai “bangsa yang besar” .
Sehingga walaupun sulit, saya pribadi ingin mencoba mengais sisa-sisa harapan yang mudah-mudahan tersisa di puing kepercayaan yang telah ambruk, toh siapa tahu, (walaupun saya tidak berani untuk berharap) pemilu kali ini mampu menghadirkan mukjizat bagi negeri ini, bagi bangsa ini. Siapa tahu diantara 44 partai politik yang bertarung, diantara ribuan caleg yang “rebutan kursi” di senayan ada yang benar-benar jujur mewujudkan janji-janji yang beterbangan selama kampanye. Siapa tahu pemilu ini mampu menghadirkan sosok-sosok “wakil rakyat” bi ma’na-l-kalimah. Wakil rakyat yang benar-benar bejuang demi rakyat dan Negara, dan siapa tahu pemilu Presiden nanti mampu melahirkan sosok pemimpin yang mampu memerdekakan bangsa ini dari belenggu kemiskinan, kebodohan, dan mental-mental koruptor yang melilit jauh sampai ke pedalaman, pemimpin yang mampu membawa bangsa ini melaju kencang dan menjadikan perbedaan-perbedaan yang ada sebagai sebuah kekuatan yang menyatukan seluruh elemen bangsa…. saya harap ini bukan “harapan” KOSONG!!

Read More..

Fakta Unik Kebenaran Sejarah

Banyak fakta-fakta sejarah yang sengaja disembunyikan dari pengetahuan masyarakat luas. Mungkin karena adanya keburukan atau kejahatan yang dilakukan oleh penguasa pada masa lalu atau bisa juga untuk menyembunyikan konspirasi-konspirasi jahat untuk kepentingan-kepentingan politik dan ekonomi kelompok-kelompok tertentu. Atau barangkali karena ada kejadian yang memang tidak tercatat dengan baik. Selain itu terdapat juga fakta-fakta mengagumkan yang ada sepanjang sejarah dan bisa menambah pengetahuan kita.
Inilah fakta-fakta tersebut :
# Adanya manusia berwajah kera tak berekor yang mempunyai volume otak dua kali lebih besar dibandingkan dengan manusia berwajah kera tak berekor lainnya, dan mereka membuat perkakas untuk pertama kalinya sekitar 2 juta tahun yang lalu. Mereka terbagi dalam empat ras yang berbeda setelah 1 juta tahun kemudian dan salah satunya kemudian meninggalkan benua Afrika. Mereka kemudian dapat berbicara dengan bahasa sekitar 400.000 tahun yang lalu dan pada waktu itu mereka sudah tersebar di benua Afrika, Eropa dan Asia.


# Akhirnya sebuah kelompok besar orang Asia bermigrasi dari benua Asia ke Amerika, ketika benua Asia dan Amerika terhubung di bagian utaranya. Kemudian mereka tinggal di seluruh bagian utara dan selatan benua Amerika, yang mungkin dikenal sebagai bangsa Indian – penduduk asli Amerika yang salah disebutkan namanya oleh Columbus, karena Columbus mengira ia sudah sampai di India, sehingga ia menyebut mereka Indian atau orang-orang India.
# Patung raksasa Sphinx di Mesir diperkirakan dibangun sekitar tahun 8000 SM (Sebelum Masehi) oleh bangsa berkulit coklat gelap di Afrika utara, 4000 tahun sebelum munculnya peradaban di Mesir. Ukuran waktu dihitung berdasarkan kikisan air hujan pada patung batu tersebut. Cara ini adalah cara yang lebih akurat untuk mengukur usia patung batu tersebut.
# Daerah Brazil ditemukan lewat jalan laut sekitar tahun 531 SM atau bisa jadi sebelum masa itu oleh bangsa Phoenicians. Bangsa Phoenicians merupakan bangsa pertama yang berdagang melintasi samudera. Mereka tinggal di sekitar Lebanon (merupakan kota berbudaya pertama di dunia) dan mereka telah melintasi samudera Atlantik dari benua Afrika dan mengadakan kegiatan perdagangan dengan masyarakat lokal di sana selama bertahun-tahun. Masyarakat lokal tersebut benar-benar datang dengan berjalan kaki dari Cina bertahun-tahun sebelumnya.
# Cleopatra (69 sampai 30 SM), Ratu Mesir masih berusia 16 tahun tapi dikenal memiliki nafsu seks yang abnormal (maniak seks) dan waktu itu dia sudah menjadi istri Julius Caesar. Cinta pertamanya adalah saat dia berusia 12 tahun dan dia mempunyai kuil yang khusus ditempati pacar-pacarnya dan melakukan pesta seks di sana. Cleopatra kemudian melakukan bunuh diri ketika berusia 38 tahun.
# Bangsa Cina menyeberangi samudera dengan kapal besar dan menemukan Meksiko sekitar tahun 459 M dan juga negara-negara lainnya.
# Bangsa Vikings dari Eropa utara mempunyai daerah jajahan kecil di sekitar pantai timur Amerika sekitar tahun 900 SM.
# Orang Eropa selatan pertama yang menemukan Amerika utara di tahun 1472 adalah seorang Portugis bernama Joao vas de Corte Real di suatu misi penemuan yang rahasia. Tetapi bangsa Phoenicians barangkali mengunjungi Amerika utara jauh sebelum itu. Dan Columbus datang pertama kali dua puluh tahun kemudian, tahun 1492 dan dia menyebut Haiti untuk Hispaniola!
# Mills Darden (AS tahun 1798 - 1857) berat badannya 463 kilo, sedangkan istrinya hanya 46 kg
# Antonio Meucci (1808-1889) dari Italia menemukan telepon 1849 dan Alexander Graham Bell, yang sebenarnya bekerja pada Meucci, mempatenkan salinannya pada tahun 1876 dan mengakui sebagai penemuannya!
# Sir Joseph Wilson Swan mematenkan untuk pertama kalinya bola lampu pada tahun 1878 di Inggris. Dan Thomas Alva Edison membuat sedikit tiruan yang lebih baik, kemudian ia berusaha untuk mendapatkan paten atas tiruan bola lampunya tersebut di Amerika sekitar satu tahun kemudian. Thomas Alva Edison memperkenalkan bahwa bola lampu listrik adalah hasil penemuannya. Tetapi pada tahun 1892 Perusahaan Edisons merger dengan Swans dan menjadi General Electric dan setelah itu mereka menggunakan metoda asli dari hasil temuan Swans untuk membuat bola lampu.
# Ilmuwan terkenal Nicola Tesla (1856-1943) menemukan radio pada tahun 1893 dan mematenkannya, berarti Marconi bukanlah penemu sesungguhnya.
# Keempat buah cerobong kapal Titanic ternyata sebuah tipuan, hanya agar tampak seperti benar-benar empat buah!
# Charles Lindberg memang manusia ke-82 yang terbang melewati samudra, tetapi ia adalah yang pertama yang melakukannya sendirian.
# Negara Vatican didirikan tahun 1929 dengan bantuan seorang diktator fasis, Mussolini yang ingin mendapatkan dukungan dari gereja.
# Penjahat-penjahat paling kejam: Herman Webster Mudgett (1860-1896) yang dikenal sebagai Dr. Harry Howard Holmes telah membunuh sekitar 150 wanita muda, namun ia mengaku "hanya" membunuh 27 orang. Dia menyewakan kamar-kamar di "istana" miliknya di Chicago, yang sebenarnya adalah sebuah rumah horor. Di sana dibuatkannya lorong-lorong rahasia yang berkelok-kelok menembus dari suatu ruangan ke ruangan lainnya, setiap kamar juga dilengkapi dengan lift rahasia, setiap kamar tidur dibikin kedap suara, kolam-kolam asam (barangkali untuk melumatkan mayat), kamar gas, suatu meja pembedahan yang dilengkapi dengan alat meregangkan tubuh manusia, krematorium pribadi, dan suatu gudang bawah tanah (bunker) yang sangat besar dimana ditemukan banyak bagian tubuh manusia yang terpotong-potong. Ia menjual tulang rangka dari korban-korbannya tersebut kepada sekolah-sekolah kedokteran. Korban-korbannya digantungnya selama 10 menit sebelum mati.
# Albert Fish (1870-1936) seorang kanibal memakan sedikitnya lima belas anak-anak, namun dia hanya dihukum untuk dua kasus pembunuhan dan korban terakhirnya adalah seorang anak berusia sekitar sepuluh tahun bernama Grace Budd, yang dipotongnya dalam ukuran-ukuran kecil dan kemudian dimasaknya dengan potongan-potongan wartel dan bawang. Di dalam surat kepada ibunya ia menulis "ini adalah keledai kecilnya yang dipanggangnya di dalam tungku".
# Ibu berusia paling muda di dunia adalah seorang anak dari Peru bernama Lina Medina yang saat ia mengandung berusia lima tahun tujuh bulan. Dia kemudian melahirkan seorang bayi laki-laki yang sehat dengan operasi sesar pada bulan Mei 1939 dan ayah si bayi tidak pernah ditemukan. Orang tuanya pertamakali curiga Lina Medina mengidap semacam tumor, tetapi ternyata dia hamil sejak berusia 4 tahun dan sudah mendapat haid sejak usia tiga tahun. Lina berkembang secara normal dan mendapatkan anak kedua pada tahun 1972, 33 tahun setelah anak pertamanya dilahirkan.
# Otto Hahn, seorang Jerman membuat ledakan bom atom pertama pada tahun 1938.
# Ketika menginvasi Belgia, Jerman untuk pertama kali melakukan serangan dengan menggunakan pasukan payung dengan sejumlah boneka untuk membingungkan musuh (Jerman pertama kali tidak menggunakan boneka untuk serangan pasukan payungnya ketika menginvasi Norwegia) ditambah pesawat layang unik yang dilengkapi dengan bom yang benar-benar efisien. Ini dilakukan untuk menghancurkan jembatan-jembatan yang paling penting dan untuk menguasai tempat-tempat "yang hampir mustahil" untuk direbut seperti benteng Eben Emael.
# Semua gagasan gila namun berhasil dengan baik telah dikembangkan oleh si genius jahat, Hitler dan semua adalah ide-ide aslinya sendiri. Hitler benar-benar seorang pecinta perang, dan ia benar-benar mendesain untuk pertamakalinya hampir segala sesuatunya sehingga menjadikan Jerman memiliki kekuatan tempur yang mengerikan. Dari mulai setiap detil seragam pasukan perang dan tanda kepangkatan, sampai metoda latihan perang yang kompleks tapi efektif, semuanya adalah idenya sendiri. Walaupun sangat jahat tetapi semua yang dilakukannya sangat mengagumkan.
# Ketika Inggris memulai rencana untuk menginvasi Norwegia, bebapa bulan sebelumnya Jerman juga melakukannya hal yang sama dengan suatu armada laut yang sangat besar yang berkumpul di laut utara., Tetapi ketika pasukan Inggris bertemu dengan angkatan laut Jerman didekat Oslo, Inggris berbalik arah untuk kembali Norwegia. Namun hanya sedikit pasukan yang terlibat dalam pertempuran itu.

# Pahlawan terbesar di dalam Perang Dunia II adalah Michel Hollard dan ia adalah penguasa tunggal yang memulai organisasi intelijen paling efisien di Prancis bernama "Reseau Agir" yang mempunyai 60 orang agen rahasia yang ditempatkan di tempat-tempat strategis di seluruh Prancis. Ia sendiri yang mengumpulkan dan megirimkan informasi dan sesama agen saling tidak mengenal. Ia kemudian menyusup ke Prancis melalui perbatasan Swiss, yang "mustahil" untuk dilintasi. Karena ia tidak percaya dengan informasi militer secara pasti, sebelum tahun 1942 ia menyeberangi perbatasan yang paling tersukar di dunia sebanyak 94 kali. Hollard adalah orang yang menemukan semua basis misil V1, beberapa bulan sebelum misil-misil itu selesai dibuat. Misil-misil itu dibuat dengan sistem keselamatan yang ekstrim dan terukur, dibuat hanya dalam masa 4 bulan dan tidak seorang pun dari tenaga kerja Jerman itu yang mengetahui tujuan dari instalasi tersebut. Tetapi Hollard berhasil menemukan semuanya dan ke-44 basis misil tersebut dibom sehingga hancur berkeping-keping, beberapa hari sebelum pekerjaan mereka selesai. Basis-basis ini dibangun untuk mengirimkan 5000 misil setiap bulan dan akan menjadi 50.000 buah super bom sebelum "D-Days" (=istilah untuk hari H pertempuran yang sesungguhnya, yakni tanggal 6 Juni 1944, ketika pasukan sekutu mendarat di Normandy untuk menyerang Jerman yang menduduki Prancis – Buku Donald L.Miller : Bhs. Ind atau Bhs.Ing) dan sedikitnya 20.000 buah misil akan menghantam kota London, namun akhirnya hanya menjadi 2400 serangan secara keseluruhannya. Hollard ditangkap pada tahun 1944 disebabkan pengkhianatan seseorang. Ia disiksa oleh Gestapo, tapi dia tidak mengatakan apapun. Dia dikirim ke Neuengamme, salah satu kamp konsentrasi yang paling buruk. Tetapi Hollard melakukan balasan dengan menyembunyikan lebih dari 1.000 bagian-bagian senjata yang harus dirangkaikan kembali oleh para narapidana, dan ia kemudian berhasil selamat setelah tembak-menembak di kamp tersebut.

Read More..

Thursday, March 12, 2009

sejarah internet dunia

Internet atau kepanjangannya dari Interconnected Network adalah sebuah sistem komunikasi global yang menghubungkan komputer-komputer dan jaringan-jaringan komputer di seluruh dunia, dimana di dalamnya terdapat berbagai sumber daya informasi dari mulai yang statis hingga yang dinamis dan interaktif.

Sejarah kemunculan dan perkembangan Internet dimulai pada :

Tahun 1962

Departemen Pertahanan Amerika, U.S. Defense Advanced Research Projects Agency(DARPA) memutuskan untuk mengadakan riset tentang bagaimana caranya menghubungkan sejumlah komputer sehingga membentuk jaringan organik. Program riset ini dikenal dengan nama ARPANET, yang tak lain untuk menghindari pemusatan informasi di satu titik yang dipandang rawan untuk dihancurkan apabila terjadi peperangan. Dengan cara ini diharapkan apabila satu bagian dari jaringan terputus, maka jalur yang melalui jaringan tersebut dapat secara otomatis dipindahkan ke saluran lainnya.


Tahun 1970

Sudah lebih dari 10 komputer yang berhasil dihubungkan satu sama lain sehingga mereka bisa saling berkomunikasi dan membentuk sebuah jaringan.

Tahun 1972

Roy Tomlinson berhasil menyempurnakan program e-mail yang ia ciptakan setahun yang lalu untuk ARPANET. Program e-mail ini begitu mudah sehingga langsung menjadi populer. Pada tahun yang sama, icon @juga diperkenalkan sebagai lambing penting yang menunjukkan “at” atau “pada”.

Tahun 1973

Jaringan komputer ARPANET mulai dikembangkan ke luar Amerika Serikat. Komputer University College di London merupakan komputer pertama yang ada di luar Amerika yang menjadi anggota jaringan Arpanet. Pada tahun yang sama, dua orang ahli komputer yakni Vinton Cerf dan Bob Kahn mempresentasikan sebuah gagasan yang lebih besar, yang menjadi cikal bakal pemikiran internet. Ide ini dipresentasikan untuk pertama kalinya di Universitas Sussex.

Tahun 1976

Tepatnya tanggal 26 Maret 1976, merupakan hari bersejarah, ketika Ratu Inggris berhasil mengirimkan e-mail dari Royal Signals and Radar Establishment di Malvern. Setahun kemudian, sudah lebih dari 100 komputer yang bergabung di ARPANET membentuk sebuah jaringan atau network.

Tahun 1979

Tom Truscott, Jim Ellis dan Steve Bellovin, menciptakan newsgroups pertama yang diberi nama USENET.

Tahun 1981

France Telecom menciptakan gebrakan dengan meluncurkan telpon televisi pertama, dimana orang bisa saling menelpon sambil berhubungan dengan video link.

Tahun 1982

Karena komputer yang membentuk jaringan semakin hari semakin banyak, maka dibutuhkan sebuah protokol resmi yang diakui oleh semua jaringan. Pada tahun ini dibentuk Transmission Control Protocol atau TCP dan Internet Protokol atau IP yang kita kenal semua. Sementara itu di Eropa muncul jaringan komputer tandingan yang dikenal dengan Eunet, yang menyediakan jasa jaringan komputer di negara-negara Belanda, Inggris, Denmark dan Swedia. Jaringan Eunet menyediakan jasa e-mail dan newsgroup USENET.

Tahun 1984

Untuk menyeragamkan alamat di jaringan komputer yang ada, maka di tahun ini diperkenalkan sistem nama domain, yang kini kita kenal dengan DNS atau Domain Name System. Komputer yang tersambung dengan jaringan yang ada sudah melebihi 1000 komputer lebih. Pada 1987 jumlah komputer yang tersambung ke jaringan melonjak 10 kali lipat manjadi 10.000 lebih.

Tahun 1988

Jarko Oikarinen dari Finland menemukan dan sekaligus memperkenalkan IRC atau Internet Relay Chat. Setahun kemudian, jumlah komputer yang saling berhubungan kembali melonjak 10 kali lipat dalam setahun. Tak kurang dari 100.000 komputer kini membentuk sebuah jaringan.

Tahun 1990

Merupakan tahun yang paling bersejarah, ketika Tim Berners Lee menemukan program editor dan browser yang bisa menjelajah antara satu komputer dengan komputer yang lainnya, yang membentuk jaringan itu. Program inilah yang disebut www, atau Worl Wide Web.

Tahun 1992

Komputer yang saling tersambung membentuk jaringan sudah melampaui sejuta komputer, dan di tahun yang sama muncul istilah surfing the internet.

Tahun 1994

Situs internet telah tumbuh menjadi 3000 alamat halaman, dan untuk pertama kalinya virtual-shopping atau e-retail muncul di internet. Dunia langsung berubah. Di tahun yang sama Yahoo! didirikan, yang juga sekaligus kelahiran Netscape Navigator 1.0.

Sedangkan Sejarah Internet sendiri di Indonesia bermula pada awal tahun 1990-an, saat itu jaringan internet di Indonesia lebih dikenal sebagai paguyuban network, dimana semangat kerjasama, kekeluargaan & gotong royong sangat hangat dan terasa diantara para pelakunya. Agak berbeda dengan suasana Internet Indonesia pada perkembangannya yang terasa lebih komersial dan individual di sebagian aktifitasnya terutama yang melibatkan perdagangan Internet. Dan baru bisa menikmati layanan Internet komersial pada sekitar tahun 1994.


Read More..

Politik gonjang ganjing ( 3 )

Hari ini JK bertemu dengan Mega. Pertemuan dua pucuk pimpinan dari dua partai terbesar ini menjadi headline berita-berita politik dalam negeri. Berbagai spekulasi dimunculkan. Apakah pertemuan ini hanya kongkow-kongkow politik biasa, sebuah pertemuan silaturahmi yang masih terlalu jauh apabila dikaitkan dengan isu koalisi, sebagaimana kehadiran JK di kantor pusat PKS beberapa waktu lalu yang berakhir dengan bias tanpa adanya deal-deal politik yang jelas. Ataukah pertemuan ini merupakan penjajagan akan terwujudnya satu koalisi yang kokoh yang melibatkan dua partai besar?

Dari hasil pertemuan yang menghasilkan lima kesepakatan yang terdiri dari : 1. Membangun pemerintahan yang kuat untuk mewujudkan kemajuan bangsa dan kesejahteraan rakyat. 2. Memperkuat sistem pemerintahan presidensial sesuai dengan amanat UUD 1945 yang memiliki basis dukungan yang kokoh di DPR. 3. Memperkuat sistem ekonomi untuk melaksanakan program ekonomi yang berdaulat, mandiri, dan berorientasi pada kepentingan rakyat. 4. Mempererat komunikasi politik PDI Perjuangan dan Partai Golkar sebagai perwujudan tanggung jawab dua partai politik terbesar Pemilu 1999 dan Pemilu 2004. 5. Menyukseskan pelaksanaan Pemilu 2009 secara jujur, adil, langsung, umum, bebas dan rahasia serta aman dan bermartabat. Kesepakatan ini ditandatangani langsung oleh keduanya, tetapi dibacakan oleh Sekjen Golkar Soemarsono dan Sekjen PDI-P Pramono Anung secara bergantian.
Dari poin-poin yang disepakati, bayangan akan proses menuju koalisi seolah makin jelas paling tidak bagi saya yang awam politik. Khususnya poin satu yang jelas-jelas menyebutkan kesepakatan untuk Membangun pemerintahan yang kuat untuk mewujudkan kemajuan bangsa dan kesejahteraan rakyat. Sepertinya kesepakatan ini akan sulit diwujudkan tanpa koalisi antara mereka dan kemudian bahu membahu dalam satu pemerintahan.
Koalisi dua partai ini di mata saya akan menciptakan sebuah pemerintahan yang kokoh, kedua partai ini sama2 partai tua yang sangat mengakar di masyarakat. Kesamaan platform menjadikan koalisi di antara mereka lebih mudah dan penyatuan program akan berjalan mulus. Namun sekarang timbul beberapa pertanyaan, siapa di antara mereka yang mengalah dan bersedia menerima pos nomor 2? Apakah Mega-JK ataupun JK-Mega cukup populer? Karena untuk pemilihan presiden, pemilih lebih mengedepankan figur yang dipilih, bukan partai pengusung. Kemungkinan Mega untuk menerima posisi RI 2 amat kecil dan pengajuannya sebagai capres merupakan harga mati. Sedangkan JK, apabila ternyata suara Golkar lebih unggul dibanding PDIP, apakah ia bersedia kembali mengalah dan kembali menempati posisi 2?

Selanjutnya dimana partai islam apabila koalisi tadi terwujud? Apakah PKS akan diikutkan dalam koalisi? Kita sering mendengar, dalam politik apapun bisa terjadi. Bahkan walaupun Golkar dan PDI-P merasa sudah cukup kuat dengan koalisi raksasa mereka, namun PKS juga tidak bisa diabaikan dalam merangkul suara islam dan kaum muda perkotaan. Sedangkan partai-partai islam yang lain sepertinya sulit untuk diperhitungkan mengingat semakin tidak populernya partai-partai tersebut di masyarakat. Kalau boleh saya coba-coba mengira-ngira, maka di luar Golkar dan PDI-P yang akan memimpin, dibawahnya akan bersaing Demokrat dengan PKS, kuda hitam yang layak diperhitungkan mungkin hanya Gerindra. Sedangkan partai-partai lain sepertinya hanya akan bertarung agar tidak terdegradasi pada pemilu berikutnya.

Lalu bagaimana dengan Demokrat? Sepertinya kesombongan demokrat akan dibalas dengan menjauhnya partai-partai yang pada pemerintahan sekarang berkoalisi dengan mereka. walaupun lembaga2 survey banyak yang mengunggulkan Demokrat, tapi sepertinya itu terlalu jauh. Karena bagaimana pun Demokrat hanyalah partai baru yang terdongkrak berkat sosok SBY. Ketika popularitas SBY menurun, dengan sendirinya perolehan suara partai akan ikut menurun, persis dengan PAN dan Amin Rais nya. Jadi, dengan merapatnya Golkar kepada PDI-P dan PKS yang jg merancang koalisi dengan Golkar, sepertinya beban Demokrat semakin berat. Paling tidak, sebagai langkah awal mereka harus mendapatkan minimal 20% suara untuk kembali dapat mengusung SBY. Dan tanpa koalisi dengan partai lain sepertinya itu sulit terwujud. Dan kalau mereka tidak pandai-pandai membawa diri dan merangkul partai lain bisa jadi mimpi untuk menampilkan kembali SBY tinggal kenangan.

Bagaimanapun masih terlalu dini memperkirakan pasangan-pasangan yang akan maju sebagai capres-cawapres mendatang, mengingat partai-partai politik pun berkali-kali menyatakan masih menunggu hasil pemilu legislatif untuk menentukan langkah politik selanjutnya. Jadi, menarik untuk mengikuti perkembangan deal-deal politik yang akan dibuat nanti. Sekali lagi, segala kemungkinan masih bisa, dan apapun masih bisa terjadi di dunia politik republik kita.
12/3/2009
22.35

KDI Imaroh 106/03/01



Read More..

Politik gonjang ganjing ( 2 )

Semakin menarik saat ini melihat nominasi-nominasi wapres yang akan diusung oleh masing-masing capres. PKS dari jauh-jauh hari semenjak JK menyatakan kesediaannya maju sebagai capres telah terang-terangan melamar JK untuk dipasangkan dengan Hidayat Nur Wahid. Walaupun HNW nya sendiri masih terlihat malu-malu. Sedangkan Megawati sampai saat ini masih dihubung2kan dengan Sultan yang berkeras maju sebagai capres. Nama HNW sendiri sempat mengapung sebagai sosok yang dilirik namun tampaknya aura Sultan lebih kuat di mata para pendukung Megawati. Dan PKS pun tidak merespon kemungkinan tersebut.

Dengan tidak disertakannya Demokrat oleh Golkar maupun PDI-P tampaknya PKS menjadi pilihan yang cukup menarik bagi kedua partai besar tersebut. Dengan dukungan pemilih perkotaan yang cukup militant dan terorganisir ditambah track record yang masih bersih, mengikutkan PKS seolah menjadi jaminan terdongkraknya suara secara cukup signifikan. Dan partai ini jelas-jelas telah teruji di dua pemilu yang lalu dimana pada pemilu terakhir suaranya melonjak cukup signifikan. Berbeda dengan dua partai lain yang dianggap sebagai kuda hitam seperi Hanura maupun Gerindra yang sama sekali belum teruji dan selama ini baru sebatas koar-koar.
Namun sepertinya siapapun diantara Golkar maupun PDI yang kemudian berkoalisi dengan PKS ditambah partai2 lainnya mungkin, dan kemudian menang maka salah satu diantara dua partai ini kemungkinan besar akan menjadi oposisi. Oposisi yang cukup kuat di parlemen. Mungkin di satu sisi adanya partai oposisi yang kuat baik bagi perjalanan demokrasi, namun disisi lain – di mata saya – tidak sehat bagi koalisi partai yang memimpin. Dengan perbedaan suara yang tipis antara koalisi yang memimpin dengan koalisi oposisi, berbagai program yang dicanangkan akan sering terantuk dan sulit menembus kritisnya oposisi di parlemen. Ini tentu saja menghambat gerak pemerintahan dalam menjalankan programnya.

Lalu bagaimana dengan PPP atau PKB? Saya rasa dua partai ini semakin ditinggalkan oleh pemilih. PPP sebagai partai "tua" tidak mampu mempercantik diri dengan tampilan-tampilan baru yang memikat dan program-program yang ditawarkan pun terasa hambar. Tidak ada gebrakan dan terobosan yang dilakukan untuk menjaring pemilih pemula. Sedangkan para pemilih tua yang masih setia, dengan 44 partai yang ada ditambah dengan pencantuman nama caleg di kertas pemilihan menjadikan kertas tersebut amat besar, dan sepertinya orang-orang tua "malas" untuk menyusahkan diri mencari-cari partai mana yang harus dipilih, sehingga kemungkinan terjadinya kesalahan dalam pencoblosan atau pencoblosan yang "asal-asalan" patut diperhatikan.
Sedangkan PKB, partai yang katanya anak kandung NU ini justru hancur dari dalam dikarenakan perselisihan yang tak kunjung usai. Setelah Mathori disingkirkan, giliran Alwi Shihab yang harus pergi kemudian. Digantikan oleh Muhaimin yang masih keponakan Gusdur sebagai Godfather partai ini. Dan terakhir, alih-alih ingin menyingkirkan Muhaimin, justru Gusdur sendiri yang harus tersingkir. PKB terbelah, dan deretan perpecahan yang terus terjadi semakin menyusutkan suara partai ini. Karena itulah mungkin dalam gonjang-ganjing yang terus bergulir ini nama PPP maupun PKB seolah hilang dan tak pernah disebut-sebut.
Begitu juga dengan PAN yang pada awal pendiriannya mengandalkan sosok Amin Rais yang melejit pada era reformasi ternyata tak mampu menembus dominasi partai-partai besar dan hanya meraup kurang dari 10 % pada pemilu pertama dan kemudian tambah merosot pada pemilu yang lalu. Dengan adanya "sempalan" dan perpecahan yang ditandai dengan berdirinya PMB, maka PAN pun sepertinya harus berjuang keras untuk lolos dan tetap eksis pada pemilu mendatang. Sama dengan partai-partai kecil lain yang akan digilas oleh sejarah.

Read More..